Atur Emosi Biar Gak Bikin malu

Emosi adalah bagian yang tak terlepaskan dari seorang manusia. Tanpa emosi kita tidak ada bedanya dengan patung alias hidup ini tidak punya warna.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pengertian emosi adalah: 

emosi/emo·si/ /émosi/ n 1 luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat; 2 keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan); keberanian yang bersifat subjektif)

Dengan emosi kita bisa merasakan sedih, senang, bahagia, bersemangat dll. Itulah yang membuat kita menjadi makhluk yang spesial dan di berikan porsi yang besar oleh Allah untuk "mengurus" bumi ini.

Dibalik kewajaran kita memiliki emosi ada hal yang lebih penting yang kadang sulit untuk kita lakukan yaitu mengatur emosi agar bisa sesuai pada tempatnya. Emosi ada yang positif dan ada yang negatif. 

Emosi positif misalnya seperti rasa senang, jatuh cinta, kagum & gembira. Sedangkan emosi negatif seperti sedih, marah, kecewa, benci yang apabila diluapkan secara berlebihan dapat cenderung ke arah perbuatan destruktif. 

Emosi negatif dalam hal ini marah itu bukan hanya bikin kita lelah hati tapi buat orang orang sekitar kita juga jdi bad mood. Terkadang bisa buat kita malu dan malu maluin karena tidak bisa mengendalikannya.

Benarkah Sering Marah-Marah Dapat Memperpendek Usia? - Amanat.id
         Ilustrasi orang sedang marah (Dok. Internet)

Pernah mengalami kejadian memalukan lantaran ga bisa nahan amarah alias emosi negatif?

Cerita ke-1

Pagi itu semua orang sudah hadir dalam rapat untuk membuat proker tahun depan. Di bagian depan terlihat pak boss sibuk dengan laptopnya.. secara dia mau presentasi. Si boss terlihat mulai bete.  Dia sudah bolak balik cek laptopnya dan koneksi laptop ke LCD sudah benar kok tetap saja.. presentasi gak muncul2 di screen. Semua orang mulai memperhatikan pak bos yg kasak kusuk dan stafnya juga mulai membantu. Tapi karena sudah kesal, pak bos mulai meluapkan emosinya. Dan kata kata kasar pun keluar

Boss: 

"ini gimana sih ya.. semua orang kok gak bisa bantu saya..!

"Percuma lu semua lulusan univeristas bagus.. gini aja gak bisa!"

 "Dasar pada b*go semua lu pada ya!" .. tu g*blok diem aja.. cepet panggil IT!


Staff: keringet dingin.. diem aja nahan bete lalu pergi manggil org IT.

Boss: "pada gak da guna semua lu pada yaa!",  Staff lain juga kena omelan.

Tiba2 dateng orang IT dengan tergopoh gopoh dan lgsg ngecek ke arah laptop dan LCD.
 
Lalu..

Tim IT: "maaf pak.. bapak gak bisa present, karena LCD proyektornya belum di colokin pak"... sembari dia nyolokin LCD. Lalu hidup dan presentasi muncul..🤪

Lalu.. krik.. krik jangkrik lewat..

Boss: "Oohh..ternyata belum dicolokin ya tdi"
 (tanpa minta maaf, sambil nahan malu dan pura2 tidak terjadi apa2)

Staff: ketawa dalam hati...wakakakak

Meeting dimulai dengan rasa malu boss, rasa bete anak buah dan suasana yang kikuk.

Cerita ke-2

Gula Darah Rendah Pemicu Mudah Marah - Jurnal123
        Ilustrasi orang marah di telepon (Dok. Internet)

Penelpon: "Halo.. selamat siang saya mau booking travel Jogja ke Jakarta tanggal 10 Juli" 

Agen travel: 

"Selamat siang, terima kasih mba sudah telpon ke kami".

 "Tapi kami tidak bisa kalau dri Yogya ke Jakarta, Kami jalan dari semarang mba"

Penelpon: "Lah kenapa gak bisa? Kenapa jauh amat harus ke semarang?", Si penelpon mulai bete

Agen travel: "iya mba memang tidak bisa, karena kami gak da rute ke Yogya".

Penelpon: "diih gimana sih ini.. masa gak bisa sih mas.. baru kali ini lho, Ada travel yogya yang  berangkatnya mesti ke semarang dulu. Aneh banget!. Gimana sih mas!" Ngomongnya sudah nada tinggi dan sambil marah.

Agen travel: "Laah mba nya ini di Yogya posisinya? Kami ini agen travel yang ada di semarang mba nya.." Jawab agen ini sambil bingung.

Penelpon: "laah.. ini bukan agen travel di Yogja ya?" baru nyadar ternyata yang dia telpon memang travel agent di semarang dan bukan travel agent yogya. Ternyata salaahhh!!. Tetiba diam.. dan nutup telpon. Malu sendiri

Cerita ke-3

Pagi itu disuatu kantor. Pak koco staffnya Pak Idam ijin untuk pulang cepat karena sakit. Sesuai prosedur staff yang harus pulang cepat, harus isi personal gate pass form dan ditanda tangani oleh atasannya. Dan form ini harus diserahkan ke security sebelum keluar kantor. Lalu copy form tadi akan diserahkan ke atasan masing-masing.

Pak Idam menerima copy personal gate pass form nya pak Koco. Pak Idam membaca form itu. Tetiba Pak Idam kesal melihat form itu. 

Dalam hati Pak Idam. kok ada pihak lain yang harus memvalidasi form personal gate pass itu. kenapa ada cap dari dokter perusahaan di form anak buah gw.

Ini kenapa dokter perusahaan pake validasi form anak buah gw. Gw kan atasannya, kenapa mesti ini orang pihak ketiga ikut-ikutan  memvalidasi form anak buah gw. Pikir Pak Idam.

Tetiba di depan ruangannya ada staff HRD sedang diskusi dengan anak buah pak Idam lainnya. 

Tanpa pikir panjang. Pak Idam memanggil staff HRD itu.

Pak Idam: Ata.. kesini dulu kamu..!

Atta: Saya pak..ok siap pak!, seraya berjalan masuk ke ruangan Pak Idam.

Pak Idam: ini kenapa ya dokter perusahaan validasi form ini? Pihak ketiga ini overacting ini!, Kata pak Idam dengan gaya bossy nya.

Atta: ada apa pak?, karena mulai melihat gelagat mau marah dari pak Idam, Atta Lalu menutup pintu ruangan agar gak bikin heboh.

Pak Idam: 

Coba kamu lihat ini!, sambil nunjukkin personal gate pass form atas nama Pak Koco yang sudah ada stempel dokter perusahaan ke Atta.

"dokter ini sudah gak bener, overacting dia ini!"

 "apa wewenang dia harus paraf di form gate pass anak buah saya?" 

"harus diganti itu dokter! sudah terlalu lama di kantor ini, jadinya overacting!"

 Kata Pak Idam dengan nada tinggi dan merasa paling benar. 


Atta: "Coba saya lihat formnya pak", lalu diam sejenak dan memperhatikan form itu baik-baik.

Atta:

 "Wah Pak.. anak buah bapak ini kan sakit makanya ijin keluar kantor ya!

 "Dan memang sebelum karyawan keluar karena sakit harus di validasi juga oleh Dokter Perusahaan"

"Jadi dokter perusahaan ini gak over acting pak!"

 "memang di form nya jika kita sakit, harus ada paraf dari dokter perusahaan!",  kata Atta dengan santai.

Pak Idam yang sedari tadi marah-marah dan ngomong dengan nada tinggi. Tetiba mulai pelan suaranya dan bingung mau ngomong apa. Dia baru sadar, bahwa dia yang salah menilai dokter itu dan memang prosedur kantor yang mengharuskan adanya paraf dari dokter perusahaan. 

Atta: "Ok.. sudah clear ya pak, jadi gak da yang salah dengan form ataupun dokternya!",  

jawab atta dengan tenang. lalu senyum dan pergi meninggalkan Pak Idam yang masih bingung mau ngomong apa dan berusaha menutupi rasa malunya.  

Dari cerita tadi terlihat bagaimana ketika kita emosi, kita tidak bisa berfikir panjang dan logis. Ketika meluapkan amarah, sepertinya kita paling benar dan pasti orang lain yang tidak mengerti dan salah

Namun setelah kita luapkan amarah dan marah kita reda, barulah kita tersadar bahwa kita salah, akhirnya kita bingung untuk menutupi rasa malu kita. Suasana pun sudah terlanjur jadi tidak enak. orang lain yang terkena luapan emosi kita juga jadi kesal. 

Dan sudah pasti, setelah kejadian itu kita akan di cap orang yang tempramental dan cerita malu itu akan tersebar ke orang lain. 

pastinya kita gak mau ya terjebak dalam situasi yang memalukan itu. so ayuk laah kita benahi atur amarah dan emosi negatif kita.

Tapi caranya gimana yaah?

jujur saya juga masih dalam tahap belajar mengatur emosi negatif ini. karena hal-hal diatas juga pernah saya alami sendiri.

dari beberapa sumber, emosi negatif ataupun amarah bisa kita kendalikan dengan cara berikut:


  • Segera berwudhu atau bahkan mandi (jika memungkinkan) atau kalau tidak memungkinkan keduanya, Minumlah air putih biar segar.
  • Sejenak menjauh dari tempat yang membuat kita emosi.
  • Ketika emosi meluap, upayakan kita ambil posisi rendah. misal, kalau sedang berdiri sebaiknya duduk. Buat badan kita rileks.
  • Upayakan tidak bertindak ataupun berkata apa-apa, kasih jeda dulu beberapa saat agar otak kita bisa berfikir. Karena orang emosi cenderung berbuat anarkis dan kata-kata yang keluar tidak karuan. Coba deh perhatikan kalau orang emosi, kata-katanya pasti tidak beraturan, nafasnya tersengal dan tubuhnya gemetar.
  • biasakan kita bergaul dengan orang-orang yang ber "aura" positif, biasanya lingkungan yang positif cendereng membuat kita lebih positif juga.
  • be open minded atau terbuka menerima masukan dari orang lain
  • Selalu berdoa agar dilindungi dari amarah yang berlebihan & juga banyak beristigfar
ada juga yang bilang, emosi negatif atau amarah  itu mulanya dari pikiran kita yang mudah berprasangka buruk dengan orang lain maupun kondisi yang ada. 

kembali ke cerita nomor 3 tadi. Sebenarnya emosi Pak Idam itu tersulut karena dia "merasa" ada pihak lain yang mencampuri otoritas dia sebagai atasan. Coba kalau dia berfikir jernih dan tidak punya pikiran negatif dengan si dokter, mungkin dia akan berfikir lebih logis. Karena si dokter hanya menjalankan tugas sesuai wewenangnya, bukan untuk mengambil wewenang  Pak Idam.  

Mulailah melihat segala sesuatu dari sudut pandang positif, jangan apa-apa negatif dulu. Waspada boleh, tapi kalau apa-apa melihatnya dari sisi negatif tanpa kita mau cari tau kebenarannya, jadilah emosi negatif merajai diri dan logika terlupakan.

ingatlah segala sesuatu yang berlebihan pasti tidak baik ujungnya. Jika diumbar berlebihan apalagi emosi negatif seperti amarah, maka yang rugi bukan hanya diri kita tetapi juga membuat suasana atau lingkungan menjadi tidak nyaman.

Meluapkan emosi memang terkadang membuat kita "enak/lega" sesaat tetapi kalau diluapkan dengan berlebihan dan tidak terkendali, akan membuat kita malu dan pada akhirnya menyesali kebodohan diri kita.

So mulai sekarang yuk.. berusaha mengendalikan emosi. Orang yang cerdas dan bijak adalah orang yang mengenal dirinya sendiri dan mampu mengendalikan diri dan emosinya sehingga dapat berbuat yang terbaik disetiap situasi apapun. 

(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema’afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali Imran: 134)










 




5 komentar

  1. nahan emosi itu memang paling susah ya kak. Tapi kalau bikin malu gini jadinya gimana ya, haha.. kesian juga..

    terimakasih sudah berbagi tips atur emosi supaya gak malu, hihi..

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih juga yaah. iyaa harus banyak belajar nahan emosi. kdg kalo gak terkendali bikin malu dan malu maluin..hehhe

      Hapus
  2. mengontrol emosi itu sebuah seni juga loh, gak bisa, wah bisa kacau

    BalasHapus
  3. Dulu pas masih kerja, aku banyak nemuin nasabah2 trutama nasabah asing yg suka marah2 ga jelas Ama aturan bank. Padahal udah jelas itu ada di prosedur bank. Ttp aja ga bisa Nerima. Biasanya aku biarin aja dia meluapkan emosinya, baru setelah itu aku jelasin. Tapi ada nasabah yg kdg tetep ngeyel mempermalukan diri sendiri. Kalo udah mulai kasar apalagi pake kata2 makian, baru deh aku minta bantuan security utk tarik nasabahnya kluar. Kadang, di tempatku, kita lebih bagus kehilangan nasabah begitu, drpd mempertahankan uangnya di kita. Justru menyusahkan.

    Aku sendiri cendrung diem kalo marah mba. Jd kalo udah emosi banget, aku pilih mundur dulu dan sendiri di ruangan. Biar kepala bisa dingin. Anak2ku di kantor udh hapal tuh, artinya aku mau ambil waktu utk nenangin emosi.

    Kalo menurutku sih yaa, team leader yg ga bisa mengendalikan emosi, susah dapet respect dr bawahannya. Yg ada juga tingkat turnover staff bakal tinggi dan itu pasti jd pertanyaan di team HRD. Ini bos nya ga bisa handle anak buah ato gimana :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya kak.. emang paling baik kalo lagi emosi bgt itu.. diem dulu emang yaah. keren banget kakak sabar bgt ngadepin nasabah yaa. dan point atasan yg emosian bisa gak dpt respect dri bawahan itu sepakat aku kak.. krn dikantor ku juga ada yg begitu.
      tetap semangat belajar mengatur emosi😊😊. makasih kak sharingnya

      Hapus