Sedikit Curahan hati
Hari ini saya masih di rumah saja setelah kemarin ijin istirahat ke bos. Selama 2 hari ini saya merasa badan tidak enak dan kurang fit untuk berangkat ke kantor.
Apalagi saat ini masih musim wabah yang tidak perlu disebutkan namanya. sudah tau pasti yaa.
image from naturologymag.comselama dirumah saya merasa bebas. Semua WAG kantor saya mute, skype kantor dinonaktifkan dan saya sama sekali tidak buka WA.
HP tetap di buka tetapi yang dilihat itu IG, Aplikasi belanja online walaupun cuman lihat-lihat saja. benar-benar merasa me time. Namun Giliran dapat WA dari bos, mood langsung berubah dan bete banget rasanya.
Segitunya yaaa, hehehe. Giliran waktu gajian, langsung sumringah dan berseri-seri.
Sejujurnya bekerja di kantor ini saya merasa nyaman-nyaman saja dan orang-orang nya juga baik-baik kok. Walaupun begitu saya tidak punya sahabat yang dekat di kantor. semuanya hanya teman kerja.
Saya bekerja memang tidak untuk mencari sahabat dekat. Tidak. Karena kalau menurut saya jika terlalu dekat khawatir tidak profesional.
Prinsip saya dalam bekerja selama kita baik dan berusaha bersikap baik serta tidak merugikan orang lain, pun orang lain juga akan bersikap demikian dengan kita.
Dalam bekerja saya selalu berusaha untuk fokus dan all out. Namun kadang merasa sudah all out dan fokus, tetap aja hasil kerja kok ya segitu-gitu saja.
Saya tidak mau pekerjaan saya itu dicampuri oleh oleh orang lain. Saya lebih suka mengerjakan pekerjaan itu sendiri.
Saya akan berusaha sangat untuk menahan ego, jika harus bekerja dengan tim. Walaupun saat ini tingkat keegoan saya itu sudah lumayan berkurang. Kalau zaman waktu kuliah dulu paling anti diatur sama orang lain.
Saya akan sangat down ketika hasil pekerjaan saya itu dinilai buruk oleh orang dan dinilai kecil oleh orang lain.
Lagi-lagi mikirin banget apa kata orang. Saya kalau tampak dari luar sepertinya sangat cuek dan masa bodo. Namun sejujurnya saya ini baperan dan suka kepikiran hal-hal yang kurang bahkan tidak penting.
Kalau suami saya bilang sambil bercanda "ya sudah sih, kapasitas otak cuman 1 mega, dipake mikir hal-hal gak penting, entar nge hang lhooo" hahaha". Saya cuman ketawa dan manyun.
Ada benarnya juga kelakar suami saya itu. Buat apa kita ribet dan pusing memikirkan omongan orang. Syukur-syukur kalau omongan itu membuat kita termotivasi, tapi kalau malah membuat kita down, maka lebih baik tidak usah didengarkan.
lebih baik fokus saja sama tujuan kita. Namun sayang kadang saya juga suka bingung sama tujuan hidup saya.
Menurut beberapa orang teman tentang saya. Saya kalau diajak curhat itu menenangkan dan bijak pemikirannya.
Bijak darimana nya coba kalau dipikir-pikir. Mereka mungkin hanya tahu tampak luar dari saya saja. belum tahu pribadi saya yang sebenarnya. masih suka baper. masih suka iri dengan orang lain.
Mencoba melihat dari sisi positif saja, berarti alhamdulillah masih ada orang yang merasakan manfaat dari diri ini.
Sekali-kali pandang diri ini dari sisi yang positif dong wahai diriku.
So... I Choose To Write it all..
saya saat ini berjuang untuk melawan ego diri saya sendiri. Saya kadang bingung apa sebenarnya ego itu dan bagaimana harus melawan ego tersebut.
Bayangkan usia segini ternyata saya belum paham apa itu esensi ego dan bagaimana mengontrol ego diri. hadeuuuhh
Kadang saya suka kesal kalau selalu dibilang "kamu itu belum bisa mengontrol ego dan emosi".
Saya merasa seperti manusia bodoh yang di usia kepala 3 nya belum mampu kontrol ego.
Kok kalau dilihat dari tulisan ini, terlihat saya suka blame diri sendiri, sukanya mengeluh dan selalu mengatakan betapa bodohnya saya.
secara psikologis, terlalu banyak menyalahkan diri sendiri tanpa memikirkan cara memperbaiki diri itu, juga enggak baik yaah.
Makanya saya mencoba membuat blog ini sehingga saya bisa menuliskan semua apa yang saya rasakan dan apa yang saya pikirkan.
No offense terhadap masukan orang, selama itu baik, saya coba dengarkan dan pahami.
Dengan saya menuliskan perasaan tau apa yang saya pikirkan akan membuat saya lebih logis dan realistis dalam menghadapi tantangan. Segala beban di hati dan pikiran setidaknya tercurahkan dengan menulis ini.
beban di hati berkurang dan beban pikiran menjadi ringan. that's why I said that writing is my therapy.
Dirumah bareng anak,
cheers..😊
0 komentar