Ungkapan Jujur

Sekedar ingin menumpahkan semuanya disini. kenapa yaa semakin umur kita dewasa semakin kita mudah merasa kesepian. padahal mungkin orang bilang hidup kita sudah settle, sudah punya pasangan, sudah punya anak dan pastinya sudah memiliki kehidupan ekonomi yang sudah lumayan bisa dibilang mapan. 

Saya benar-benar merasa kesepian. saya juga bingung apa yaah yang membuat saya merasa seperti ini. kadang saya berfikir, mungkin saya begini karena terlalu banyak dosa dan kemaksiatan yang saya buat, sehingga hati ini merasa sepi dan jauh dari rasa nyaman dan bahagia. 

Atau mungkin saya tidak berusaha mensyukuri segala apa yang saya punya. selalu melihat kehidupan orang lain yang lebih diatas saya. menbuat saya semakin terpuruk. 

Saya coba merenungi itu. tetapi perenungan itu bukannya membuat saya menemukan solusi, malah saya merasa semakin down dan sepeti tidak ada yang bisa mengerti saya. 

Ketika saya down, saya ingin melakukan apa saja tanpa ada batasan, tanpa ada judgement dan tanpa ada ikatan akan kewajiban apapun itu. 

Saya suka merasa tiba-tiba ingin menangis sejadi-jadinya, tetiba hati ini merasa ngilu dan merasa hidup saya tidak bahagia. hatinya bener-benar ngilu dan gak terasa pasti saya menangis. saya bingung dengan apa yang saya rasakan saat ini. hidup saya seperti tak punya arah dan tujuan. 

Saya merasa hidup ini begitu melelahkan. rasa kesendirian saya ini membuat saya tidak ingin melakukan apa-apa. ingin rebahan saja dirumah. untuk keluar dari rumah sekedar untuk olah raga saja, saya tidak percaya diri. saya tidak percaya diri dengan penampilan saya, dengngan wajah saya, dengan badan saya dan bahkan dengan outfit saya. semuanya tampak aneh dan tampak buruk. 

Saya kadang iri dengan orang lain yang memiliki teman banyak, aktivitas yang beragam dan kehidupan keluarga yang asik dan hangat. 

Saya merasa orang terdekat saya tidak well acceptance terhadap diri saya. yang terlihat olehnya hanya keburukan dan kekurangan diri saya saja. ya saya gendut lah, saya mukanya tua, saya gak cantik laah dan saya ibu yang buruk. sedih. 

Kedengarannya sangat sepele, tapi ternyata hal itu membuat saya down dan terngiang di otak saya. saya ini jelek. saya ini gendut dan saya ini emak-emak yang gak ada bagusnya. hanya badan bleber dan muka yang pas-pas an, gak wangi, pemarah dan tidak menyenangkan. paket complete. 

Orang terdekat saya selalu komen negatif walaupun dalam kemasan bercanda. Alasan dia melakukan itu adlah untuk memotivasi saya. menurutnya dengan  komen negatif itu akan membuat saya terpacu untuk berubah dan lebih baik. namun kenyataannya? Tidak!.  Malah itu membuat saya semakin merasa terpuruk dan merasa terbuang dan gak ada yang bisa saya banggakan. ketika saya mencoba untuk mengungkapkan perasaan saya. saya dibilang lebay. lelah!

Saya diminta untuk melihat segala sesuatunya dari sisi yang positif. Adalah suatu kebodohan ketika saya merasa down dengan komen negatif itu. menurutnya saya harusnya begitu. 

mungkin jika komen negatif itu dari orang lain, masih bisa menjadikan motivasi diri. namun jika komen negatif itu terus-terusan datang dari orang terdekat kita, sungguh itu menyakitkan. 

Hal ini membuat saya semakin muak dan semakin lelah dan tidak ada yang bisa mengerti saya. saya luapkan semua kemarahan saya dengan berbuat semaunya saja. segala yang belum pernah saya lakukan selama ini. bahkan baik atau buruk tidak peduli. saya lakukan. 

Jujur hal-hal itu membuat saya malah semangat dan merasa seperti "baru" lagi. menggebu-gebu seperti masa muda. 

Saya hanya mencari well acceptance itu saja. saya memang tidak haus pujian atau gombalan. tapi saya gak memungkiri kegombalan dan "pujian" walaupun bohong, saya suka. saya bahagia dan menjadi semangat. percaya diri meningkat.

Saya mencari "well acceptance" itu. saya ingin mendengar pujian tentang saya. tidak perlu pujian berlebihan yang memuakkan, tidak. hanya sedikit kata-kata yang menandakan jika saya juga ada sisi baik dan sisi cantiknya. itu saja. Yaah simple saja karena saya hanya seorang perempuan. 

Saya selalu sedih dan menangis kalau bercerita tentang perasaan saya ini. lebay kah saya? sakit kah mental saya dengan begini?

Saya selalu denial dengan perasaan dan kebutuhan akan well acceptance ini. namun semakin saya deny, semakin pula perasaan ini terus menggeluti diiri saya. seperti rasa haus yang gak berkesudahan. 

Saya putuskan untuk mecari saja apa itu "well acceptance". apakah hal ini sama seperti istilah mencari jati diri bagi anak-anak muda? ataukah memang saya puber kedua? saya juga tidak tahu. pastinya yang saya tahu bahwa well acceptance ini adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia. 

Saya lelah dengan judgment, saya lelah dengan segala tuntutan yang membelenggu diri saya. saya lelah dengan "saya harus bersyukur". saya muak dengan cap bahwa saya egois dan mementingkan diri sendiri. saya kesal dengan kata-kata "lebay" atau kata "jangan drama". segala hal ini membuat saya muak dan ingin pergi jauh saja. ingin teriaaakkkkk!!!

Betapa sulitnya saya mengungkapkan ini dan berbagi dengan nya.  saya takut keluar kata-kata yang hanya membuat saya semakin depressed dan semakin tersudutkan dengan cap bahwa saya selalu menangin diri sendiri. 

Tolong jangan tuntut saya untuk menjadi sempurna, tolong mengerti saya. tolong bantu saya dengan hal konkrit bukan sekedar motivasi melalui komen negatif. tolong jangan bilang saya lebay jika saya bercerita berulang-ulang. tolong pujilah walaupun sedikit, usaha saya untuk berpenampilan menarik. 

Jika memang tidak bisa dilakukan, apakah saya salah mencari itu dari orang lain yang bahkan bukan siapa-siapa tetapi setidak nya aku merasa bahagia dan diterima. tidak hendak menyinggung moralitas disini. terlepas dari itu benar atau salah. satu hal yang jelas, berasamanya saya merasa bahagia & diterima. 

Saya tahu ini bukan sesuatu yang bisa menjadi solusi, bahkan tidak seharusnya dilakukan. namun setidaknya kesedihan saya berkurang dan bersemangat untuk melakukan banyak hal. Well acceptance, yes i got it. thank you.  

Dengan tidak ingin merebut siapapun, tidak ingin menggantikan siapa pun dan tidak ingin merusak apapun, saya memilih untuk hidup dengan normal dengan apa yang saya miliki, namun dengan perasaan dan semangat yang terbarukan. 

Begitulaah sekiranya, sekedar curahan saya tentang kesendirian dalam lika liku kehidupan. no judgement. 

Ungkapan di waktu pagi yang mendung. salam. 




  









0 komentar