Waktu


Hakikatnya kita hidup ini adalah menunggu. Menunggu waktu. waktu yang kita tidak bisa prediksi kapan datangnya. waktu yang akan menghampiri setiap kita yang bernyawa.
Mengapa Waktu Terasa Begitu Cepat?
         Source image from islamidia.com


waktu hidup didunia pasti akan berlalu. walaupun kita belum meninggalkan dunia ini. waktu yang lalu tidak akan pernah kembali. Semua berjalan sesuai kehendak Sang Pencipta waktu.

Ada yang menyebut waktu itu adalah uang, karena kita mengukur segalanya dari nilai uang. Ada juga yang menyebut waktu adalah emas, karena ukuran hidup ini adalah seberapa banyak kekayaan yang dipunyai dan dapat diraih.

Sedangkan ada yang mengatakan waktu adalah pedang, karena waktu panjang dan waktu yang terasa banyak terkadang membuat kita terlena yang pada akhirnya mencelakakan diri kita. Dan ketika sudah berada di ujung mata pedang, kita tidak bisa menghindarinya dan pasrah menerima segala kesakitan dan luka tertusuk pedang waktu.

Waktu pada hakikatnya adalah suatu kesempatan, suatu peluang dan suatu pilihan.

Kesempatan bagi kita untuk berbuat sebaik dan semaksimal mungkin. 

Peluang bagi kita untuk memperbaiki segala sesuatunya semampu dan sesanggup sanggupnya diri kita. 

Pun peluang itu juga yang menuntut kita pada pilihan. Pilihan yang bebas untuk kita pertimbangkan, tentukan dan pada akhirnya kita jalani dan tapaki.
 
Namun waktu juga adalah sebuah konsekuensi. Konsekuensi baik apabila dipergunakan secara baik dan bijak. Konsekuensi buruk apabila waktu dipergunakan sesuka hati tanpa berfikir tentang akibatnya.

Waktu bagian dari perjalanan kehidupan manusia. Waktu menjadi saksi bisu bagaimana hidup manusia berputar. Terkadang merasa bahagia, gembira, namun ada kalanya berubah menjadi sedih, nelangsa dan nestapa. Waktu menjadi alasan, ketika penyesalan itu datang. Penyesalan dengan segudang pertanyaan mengapa dan mengapa. 

Waktu tidak pernah lelah untuk melaju, waktu tidak kenal kembali ke masa lalu ataupun mengulang cerita lalu. Waktu tidak memandang rasa dan perasaan.

Waktu mengubah cerita kini menjadi masa lalu. Waktu pula yang akan menarik kita untuk bergerak menuju masa depan. Waktu menjadi pengobat rasa rindu dan rasa sendu. Waktu terkadang berlalu begitu cepat seakan sekejap saja, namun  terkadang sangat lamban seakan terhenti. 

Waktu lah yang membuat kecantikan dan ketampanan serta keelokan menjadi layu, lapuk bahkan usang. Kerutan dan lingkaran tahun menjadi pertanda waktu itu terus berjalan.

Perjalanan Hidup Terberat adalah Memanfaatkan Waktu
source image gambar waktu hidup ( Dok. internet)

Waktu bisa menjadi pengingat untuk kita kembali pada tujuan hidup kita. Waktu sebagai sebagai ruang untuk kembali sejenak beristirahat dari sengitnya persaingan duniawi. 

Waktu lah pada akhirnya menjadi jawaban atas semua keraguan dan ketidaktahuan selama ini.

Waktu yang kan dimintai pertanggung jawaban di ujung akhirnya.

Waktu yang akan dinanti karena akan bertemu dengan Sang Pencipta waktu. Namun waktu ditakuti kedatangannya tatkala menyadari betapa bodoh diri ini dalam mempergunakan waktu dan kesempatan yang diberikan. 

Waktu dimana tabir akan dibuka sejelas-jelasnya, terlihat sekecil apapun tindak tanduk kita di setiap waktu yang terlewati.

Waktu menjadi pengingat bagi kita akan hakikat kehidupan. Kehidupan yang hanya sementara dan semu. Kehidupan hanya tempat berhenti untuk mempersiapkan perbekalan diri dalam menunggu datangnya waktu yang ditentukan, yaitu kematian.

Pada akhirnya kita akan berada di suatu waktu dimana batas tidak akan kita kenal lagi, waktu dimana segalanya tidak akan berubah, waktu dimana kebahagiaan kekal menyinari dia yang berhati baik & waktu dimana kepedihan pun akan abadi bagi sang pendosa. 

Biarlah waktu menjadi pelajaran bagi kita, bahwa segalanya akan lekang dimakan waktu kecuali satu yaitu Sang Pencipta waktu.

















0 komentar