Haloo emak2 semua...
Tentunya memiliki momongan adalah impian dari semua pasanga suami istri. Kita sebagai orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anak kita mulai dari bayi hingga dewasanya kelak.
Satu hal yang menjadi kegalauan tersendiri bagi seorang ibu pekerja atau working mom seperti saya adalah dikala harus bekerja full, sementara kita baru saja memiliki bayi. Pertanyaan terbesar dalam kondisi ini adalah siapa yang akan menjaga dan mengasuh anak kita dikala kita bekerja.
3 Pilihan yang mengasuh anak kita di kala kita bekerja
Sebenarnya bagi working mom ada 3 pilihan untuk mengasuh bayi kita dikala kita bekerja:
1. Pakai jasa pengasuh untuk baby di rumah
2. Menitipkan anak ke orang tua
3. Menitipkan anak ke penitipan anak alias Daycare
Dalam hal ini setiap pilihan pasti ada kelebihan dan kekurangan ya mom. Bukan berarti satu pilihan lebih baik dibandingkan pilihan yang lain. Karena setiap working mom tidak selalu sama situasi yang dihadapi. Paling penting adalah ketika kita memilih satu opsi, harus sudah berdasarkan pertimbangan yang matang dan kesepakatan dengan suami kita. Pilih lah pilihan yang membuat anak kita aman dan nyaman dan kita sebagai orang tua merasa tenang.
Kalau hire pengasuh untuk mengasuh anak kita dirumah. Jujur kalau saya kurang nyaman dengan pilihan ini. Karena baby berdua saja dengan pengasuh, sementara saya dan suami bekerja dari pagi hingga sore hari. Apalagi lingkungan rumah saya sepi sekali. Pikiran saya kemana-mana dan bawaannya takut saja. (ini korban nonton berita criminal niih.. wkwkwkwk).
Sebenarnya untuk pilihan no 2 ini adalah pilihan yang paling nyaman dan bikin tenang (kalau menurut saya ya). Karena keadaan dan kondisi yang kurang mendukung, maka saya tidak pilih opsi ini. Biasanya yang begini kalau nenek dan kakek masih lengkap dan dalam keadaan sehat.
Alasan Memilih menitipkan anak di daycare
Maka saya pilih pilihan ketiga yaitu menggunakan jasa daycare. Selain pertimbangan diatas, alasan saya menggunakan jasa daycare adalah:
1. Baby bisa belajar bersosialisasi
Karena banyak anak lain di daycare, jadi baby bisa sekaligus belajar bersosialisasi alias punya teman main yang banyak. Sedangkan kalau hanya dengan pengasuh apalagi area rumah saya kalau hari kerja sepi banget dan jarang ada anak kecil, saya hawatir baby hanya mengikuti aktivitas pengasuhnya saja.
Jika dapat pengasuh yang rajin dan memang telaten mengasuh dan mendidik baby.. ini yang enak dan harapan kita semua. Tetapi kalau pengasuhnya sukanya nonton sinetron atau main HP terus, kalau saya lebih baik tidak. Big No!.
2. Baby mendapatkan stimulasi
Daycare memiliki schedule aktivitas untuk anak-anak. Aktivitas ini berupa stimulasi atau kegiatan belajar. Karena ada kegiatan belajar yang sederhana dan stimulus yang rutin, Alhamdulillah anak saya usia 3 tahun sudah pandai bercerita, berekspresi dan memahami perkataan orang lain. selama di daycare, entah mengapa anak saya doyan kalau di daycare makannya banyak, padahal kalo dirumah susah banget..hehee.
3. Terus cara monitor keadaan anak selama di daycare gimana?
Tenang...! hal ini yang pertama kali saya pastikan sebelum menitipkan anak saya di daycare.
Biasanya pengelola atau koordinator pengasuh sudah membuatkan WAG (group WA) untuk para orang tua. jadi di group itu segala update dan aktivitas anak kita di infornasikan. Pengasuhnya juga terbuka kalau kita Japri langsung menanyakan kondisi anak kita ke mereka (tapi tolong yaa mom.. jangan tiap sejam sekali telpon atau wa ke pengasuhnya yaah.. hehe...kapan pengasuhnya fokus ma kerjaannya).
Lalu..
Bagaimana cara memilih daycare yang tepat?
saya coba berbagi tips ini mom.. berdasarkan pengalaman saya sebagai working mom yang telah menggunakan jasa daycare selaam 4 tahun.
Faktor-Faktor yang perlu dipertimbangkan ketika memilih daycare:
1. Lokasi
Upayakan jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah dan kantor mom yaah, posisinya ditengah-tengah.
hal ini perlu dipertimbangkan agar mobilitas dari rumah ke daycare tidak membuat si baby bete dan capek. Kalau bisa lokasi daycare ini searah dengan tempat kerja mom.
Pastikan daycare berada di lokasi dan lingkungan yang baik dan aman ya mom. tidak terlalu dekat dengan jalan raya, namun tidak juga berada di lokasi yang jauh dari lingkungan warga lainnya.
2. Kebersihan & Keamanan
Pastikan kondisi dan fasilitas di daycare harus bersih dan sirkulasi udaranya baik. Mom harus pastikan kebersihan ruang bermain, tempat belajar, tempat tidur, ruang makan dan juga toilet yang akan digunakan oleh anak kita.
juga perhatikan keamanan daycare tersebut, perhatikan tempat antar jemput anak (bebas atau tidak orang keluar masuk). ada CCTV juga lebih baik, tetapi kalau tidak ada juga tidak apa kalau menurut saya ya mom.
3. Fasilitas
fasilitas minimal yang harus ada di daycare adalah:
- Ruang tidur nyaman dan bersih
- Ruang bermain dan belajar
- Ruang dan alat makan/minum yang bersih dan memadai
- Kulkas (ini penting untuk mamak yang baby nya masih menyusui ya, karena kulkas penting banget untuk menyimpan ASIP baby yaa)
- Wastafel cuci tangan
- Toilet dan kamar mandi yang bersih, tidak licin & tidak bau
- Loker untuk penyimpanan barang-barang anak kita di daycare
3. Jumlah Pengasuh
Idealnya memang satu pengasuh itu untuk 2 orang anak (rasio 1:2). Untuk baby sebaiknya memang 1 pengasuh untuk 2 bayi karena bayi ini kan masih rentan. Sedangkan kalau untuk toddler (balita) satu pengasuh bisa pegang 3 atau 4 toddler.
4. Background pengasuh dan cara nya mengasuh anak
hal ini akan terlihat jika mom melakukan survey atau observasi langsung dan banyak berkomunikasi dengan pengasuh dan pengelola.
4. Waktu operasional
Hari operasional biasanya hari kerja Senin s/d Jumat dengan jam operasional 07.00 - 17.00 WIB. Apabila jam jemputnya melebihi jam 17.00 WIB maka akan dikenakan charge tambahan.
5. Aktivitas anak selama di daycare
kita bisa tanyakan aktivitas harian anak di daycare. Aktivitas anak disini mulai dari kedatangan, sarapan, bermain, belajar, tidur siang, makan siang sampai mandi sore dan pulang. Pastikan selain aktivitas rutin diatas, ada juga stimulasi untuk anak-anak kita, misalnya: ada toilet training, self feeding atau lainnya. hal ini bisa kita ketahui jika kita lakukan observasi langsung.
6. Perijinan Daycare
ini juga penting ya mom untuk diperhatikan. Maksudnya kalau pengelolaan dan perijinan daycare itu jelas, setidaknya jika ada hal-hal tidak baik terjadi (semoga tidak yaa), jelas pertanggungjawabannya. Kebanyakan daycare di daerah saya itu adalah milik perorangan, tetapi ada juga yang berbentuk yayasan.
Kalau untuk perorangan, pastikan mom tau profil pemilik atau pengelola daycare dan lakukan komunikasi yang intens dengan pengelola atau pengasuh sehingga kita bisa melakukan monitor. Pastikan ketika di awal pendaftaran day care, kita paham dan mendapatkan informasi yang jelas mengenai sistem pengajuan komplain dan bagaimana pertanggung jawaban dari pengelola daycare jika ternyata hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak kita.
7. Biaya
sistem penitipan anak di daycare itu ada 2 macam yaitu: Harian & Bulanan.
Biaya ini mencakup:
- Operasional daycare
- Uang untuk makan (lauk pauk) & cemilan anak (buah)
- Laundry (opsional)
- Uang lembur (jika menitipkan anak lebih dari jam operasional)
Hal-hal yang harus dilakukan sebelum mulai menitipkan anak di daycare
itu faktor-faktor pertimbangan dalam memilih daycare. Selain faktor-faktor diatas, Mom juga perlu melakukan hal dibawah ini sebelum mulai menitipkan anak ke daycare:
1. Lakukan survey terlebih dahulu atau cari tahu melalui sosial media atau web tentang daycare yang ada di daerah mom. Juga bisa tanyakan ke rekan mom yang sudah pernah menggunakan jasa day care.
2. Lakukan observasi langsung ke daycare. Melalui observasi langsung, mom bisa melihat cara pengasuhan di daycare dan cara pengasuh handle anak-anak. lakukan observasi ini 1 atau 2 hari sebelum anak benar-benar kita tinggalkan di daycare selama kita bekerja. saya lakukan ini mom, 2 hari saya ambil cuti. Saya ada di dalam daycare itu mulai dari pagi sampai siang hari selama 2 hari (anak sudah saya serahkan ke pengasuh di daycare tersebut).
tetapi komunikasikan dengan pengelola ya mom tujuan mom observasi ini. bukan tidak percaya, namun saya butuh untuk meyakinkan diri saya.
3. Jaga hubungan baik dengan pengasuh dan pengelola daycare maupun sesama orang tua
tidak apa lho mom, kalau kapan-kapan kita belikan makanan untuk pengasuhnya atau kasih bingkisan minimal setahun sekali ketika lebaran. karena dengan hubungan yang baik ini.
jaga hubungan baik dengan sesama orang tua, setidaknya ketika anak kita berkonflik dengan temannya,dapat dengan mudah kita komunikasikan.
4. Berikan informasi mengenai anak kita dengan jelas kepada pengasuhnya. informasi mengenai kesehatan anak kita, ada tidak alergi, karakter anak serta informasi penting yang harus diketahui oleh si pengasuh.
5. Turunkan ego dan jangan mendikte pengasuh cara menghandle anak.
terkadang mungkin standar atau pola pengasuhan daycare tidak sama dengan standar yang kita inginkan. cukup maklumi dan beri toleransi selama pola pengasuhan itu tidak berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak kita. Karena tetap yaah mom tugas utama pengasuhan itu ada di orang tua.
6. Ajarkan anak berbagi
kadang boleh juga mom membawa makanan lebih atau cemilan yang lumayan banyak agar anak dapat belajar berbagi dengan teman-temannya.
7. Be positive thinking dan pasrahkan perlindungan anak kita kepada Allah SWT Sang pencipta dan jalani hari-hari mom dengan bahagia dan tenang...
Terakhir yang perlu kita pahami...sebaik-baik daycare ataupun pengasuh, tetaplah pengasuhan dan pendidikan anak adalah tanggung jawab dari orang tua. Pengasuh atau daycare hanyalah support dan tidak akan menggantikan peranan dan tanggung jawab orang tua terhadap anak.
oke mom.. segitu dulu sharing dari saya. semoga bermanfaat dan bisa memberikan referensi.
salam...
Source foto: Instagram Filimi Daycare
2 komentar
harus cermat dan teliti ya, apalagi hrs ninggalin seharian
BalasHapusIya betul bunda..penting banget ketelitian itu. Teliti sebelum memilih🙂
Hapus