Berbagi Cerita

Sharing Pengalaman dan Cerita Kehidupan

  • Home
    • Version 1
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us
      source image from kompasiana.com

Pernah ga tiba -tiba ga ada angin, ga ada ujan kita ditunjuk Jadi MC di acara kantor? Dadakan..? Hahhaaa ngacuung yang pernah😁

Ini saya mau sharing aja yaah pengalaman menjadi MC dadakan di acara kantor.

Menjadi MC apalagi dadakan bukan  perkara mudah yaa.. apalagi amatir seperti saya.
Waktu itu saya ditunjuk untuk menjadi salah satu MC dalam acara lokal inagurasi di kantor saya.  Dan yang lebih bikin deg2an adalah dwi bahasa, karena acara itu dihadiri oleh presiden direktur dan jajaran direktur dari kantor pusat. You know kaaan.

Nah yg saya mau berbagi tips yang saya lakukan waktu itu adalah:

1. Pahami susunan dan tujuan acara yang akan kita pandu. Diskusikan dengan tim acara dulu yaah.

2. Persiapkan cue card alias contekan waktu ngomong bentuknya kertas kecil A5. Terdiri dari pembukaan, isi dan penutup. Sebisa mungkin bahasa yang dipakai bahasa yang mudah diucapkan yaah. Takut kepleset lidah kalo pas grogi. Jangan lupa urutkan cue card atau diberi nomor jadi biar tau urutan ngomong.

3.  Sempatkan latihan minimal 1 kali untuk bisa tek tok ketika chit chat dengan rekan MC kita. Karena dadakan yaa latihannya langsung aja di TKP. Biar suasanannya berasa

4.  Pastikan outfit kita bersih, rapi dan nyaman buat dipake. Dan touch up yaa.  Ingat semua mata itu tertuju pada anda yaah.

5.  Usahakan ketika berbicara jangan terlalu cepat, tapi jangan terlalu lambat juga yaah. 

6. Jangan lupa sapa pengunjung atau para tetamu yaa untuk sedikit mengurangi ketegangan.

7. Santuy and relax aja yaah. All is well yaah

Point nomor 7 ini yang paling penting. Kalau kita gak santuy dan gak relax bisa ambyar. Ingaat kita ditunjuk jdi MC itu pasti karena kita dianggap mampu. Ingaat pasti kamu bisa.

Sebelum mulai. Baca doa, exhale inhale dan minum air putih. Kalau mau ketoilet jangan ditahan yaa. Hehee

Ingaat.. grogi dan panik itu manusiawi kok.. tapi percayalaah itu hanya diawal saja. Kalau kita berhasil melewati tahapan awal ini.. insya Allah semua berjalan lancar.

Setelah acara inaugurasi ini, saya sering ditunjuk jadi MC untuk acara lain dikantor saya. Yaah lumayan nambah pengalaman walaupun sebagai MC amatiran dan mc acara internal kantor.😊😊

Selamat mencobaa
Setelah hampir 3 bulan suami tidak pulang karena darurat covid 19. Hari ini suami pulang dan dapat ijin untuk cuti seminggu dari kantornya.. yeaay.🥳🥳

Tips LDR
      

Saya dan suami memutuskan untuk menjalani LDM ( Long Distance Marriage). Suami kerja di Jakarta dan saya pindah tugas ke Lampung yg kebetulan kota kelahiran saya. Kami memutuskan seperti ini karena memang keadaan tidak memungkinkan salah satu dari kami resign dri kantor. Terlebih lagi ayah saya juga sudah sepuh dan hidup sendiri setelah ibu saya wafat. Jadi pindah tugas sekaligus mengurus ayah saya. Kalau kata suami saya yang sekalian kamu juga berbakti ma orang tua.. apalagi orang tua tinggal satu-satunya.

Ini tahun ketiga kami menjalani LDM. Kadang kalau lagi baper dan capek pulang kerja... pasti ngeluh dan bertanya kenapa mesti milih begini? Tapi kalau ingat lagi niatan pindah dan tujuan yang sudah direncanakan sama suami.. jadi semangat lagi. Kami menyadari bahwa setiap pasangan suami istri atau keluarga itu masing2 punya cerita dan kondisi yang berbeda beda yaah.  Dan beginilah kondisi kehidupan pernikahan kami.

Saya dan suami sepakat untuk bertemu sekali dalam 2 minggu entah saya dan anak yang ke jakarta atau  suami yang ke Lampung. Lebih sering suami siih yang ke Lampung. Biasa kalo emak2 kan rempong yaah kalau traveling sendiri bareng balita. Setiap malam video call. Karena walaupun LDM kami tetap memastikan komunikasi dan hubungan tetap intens apalagi kami sudah punya balita.

Tips LDR


Kalau dipikir saya masih Alhamdulillah lebih better masih bisa bertemu 2 minggu sekali, karena ada sahabat saya yang mesti 3 bulan sekali baru bisa kumpul dengan suami. Apalagi sekarang kalau jakarta lampung mobilitas dan akomodasi lebih terjangkau . Kalau sahabat saya ini suaminya di Riau sedangakn dia Lampung.

Kami sebagai sahabat akan saling menguatkan agar kami tetap bahagia menjalani LDM ini.  Yaah namanya emak2 , gak LDM aja kita butuh sekali teman sharing yang bisa saling suppor apalagi LDM an😅

Karena kondisi tidak.memungkinkan untuk selalu bersama. Saya dan suami selalu mengedepankan kepercayaan terhadap satu sama lain dan komunikasi yang intensif. 

Dan karena ketemuan cuman 2 minggu sekali, kualitas hubungan kami menjadi lebih baik karena kami sangat menghargai pertemuan kami yang 2 minggu sekali dan hanya di weekend kecuali ada tanggal merah ini. 

Teringat kalau dulu masih serumah.. entah kenapa ada aja yang buat pertengkaran diantara kami. Entah karena suami gak bantu ketika saya repot di dapur atau karena sama2 capek pulang kerja jadi mudah sensitif dan baperan.

Jujur saya dan suami melihat dengan LDM ini kami sama-sama belajar untuk saling menghargai dan saling menahan diri serta menurunkan ego. Yaah didalam situasi yang kurang mendukung ini tetap harus bersyukur dan melihat nya dari sisi yang positif. Insya Allah semua ada hikmah dan kebaikan didalamnya.

LDM atau tidak, semuanya itu adalah pilihan dan masing-masing pilihan yang memiliki konsekuensi sekaligus kebaikan dan pembelajaran di dalamnya.

Jalani saja semuanya dengan penuh syukur dan hati yang lapang. Karena semua yang kita punya dan kita hadapi saat ini adalah sesuatu yang terbaik yang Allah SWT berikan kepada kita. Yakinlaah pasti ada kebaikan didalamnya.

Jadi buat pejuang LDM.. tetap semangat yaah. You are not alone dear😘😘





Haloo emak2 semua...

Tentunya memiliki momongan adalah impian dari semua pasanga suami istri. Kita sebagai orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik bagi anak kita mulai dari bayi hingga dewasanya kelak.

Satu hal yang menjadi kegalauan tersendiri bagi seorang ibu pekerja atau working mom seperti saya adalah dikala harus bekerja full, sementara kita baru saja memiliki bayi. Pertanyaan terbesar dalam kondisi ini adalah  siapa yang akan menjaga dan mengasuh anak kita dikala kita bekerja.

3 Pilihan yang mengasuh anak kita di kala kita bekerja

Sebenarnya bagi working mom ada 3 pilihan untuk mengasuh bayi kita dikala kita bekerja:

1. Pakai jasa pengasuh untuk baby di rumah
2. Menitipkan anak ke orang tua
3. Menitipkan anak ke penitipan anak alias Daycare

Dalam hal ini setiap pilihan pasti ada kelebihan dan kekurangan ya mom. Bukan berarti satu pilihan lebih baik dibandingkan pilihan yang lain.  Karena setiap working mom tidak selalu sama situasi yang dihadapi. Paling penting adalah ketika kita memilih satu opsi, harus sudah berdasarkan pertimbangan yang matang dan kesepakatan dengan suami kita. Pilih lah pilihan yang membuat anak kita aman dan nyaman dan kita sebagai orang tua merasa tenang. 

Kalau hire pengasuh untuk mengasuh anak kita dirumah. Jujur kalau saya kurang nyaman dengan pilihan ini. Karena baby berdua saja dengan pengasuh, sementara saya dan suami bekerja dari pagi hingga sore hari. Apalagi lingkungan rumah saya sepi sekali. Pikiran saya kemana-mana dan bawaannya takut saja. (ini korban nonton berita criminal niih.. wkwkwkwk).

Sebenarnya untuk pilihan no 2 ini adalah pilihan yang paling nyaman dan bikin tenang (kalau menurut saya ya). Karena keadaan dan kondisi yang kurang mendukung, maka saya tidak pilih opsi ini. Biasanya yang begini kalau nenek dan kakek masih lengkap dan dalam keadaan sehat.

Alasan Memilih menitipkan anak di daycare

Maka saya pilih pilihan ketiga yaitu menggunakan jasa daycare. Selain pertimbangan diatas, alasan saya menggunakan jasa daycare adalah:

1. Baby bisa belajar bersosialisasi

Karena banyak anak lain di daycare, jadi baby bisa sekaligus belajar bersosialisasi alias punya teman main yang banyak. Sedangkan kalau hanya dengan pengasuh apalagi area rumah saya kalau hari kerja sepi banget dan jarang ada anak kecil, saya hawatir baby hanya mengikuti aktivitas pengasuhnya saja.

Jika dapat pengasuh yang rajin dan memang telaten mengasuh dan mendidik baby.. ini yang enak dan harapan kita semua. Tetapi kalau pengasuhnya sukanya nonton sinetron atau main HP terus, kalau saya lebih baik tidak. Big No!.

2. Baby mendapatkan stimulasi

Daycare memiliki schedule aktivitas untuk anak-anak. Aktivitas ini berupa stimulasi atau kegiatan belajar.  Karena ada kegiatan belajar yang sederhana dan stimulus yang rutin, Alhamdulillah anak saya usia 3 tahun sudah pandai bercerita, berekspresi dan memahami perkataan orang lain. selama di daycare, entah mengapa anak saya doyan kalau di daycare makannya banyak, padahal kalo dirumah susah banget..hehee.





3. Terus cara monitor keadaan anak selama di daycare gimana?

Tenang...! hal ini yang pertama kali saya pastikan sebelum menitipkan anak saya di daycare.
Biasanya pengelola atau koordinator pengasuh sudah membuatkan WAG (group WA)  untuk para orang tua. jadi di group itu segala update dan aktivitas anak kita di infornasikan. Pengasuhnya juga terbuka kalau kita Japri langsung menanyakan kondisi anak kita ke mereka (tapi tolong yaa mom.. jangan tiap sejam sekali telpon atau wa ke pengasuhnya yaah.. hehe...kapan pengasuhnya fokus ma kerjaannya).

Lalu..

Bagaimana cara memilih daycare yang tepat?

saya coba berbagi tips ini mom.. berdasarkan pengalaman saya sebagai working mom yang telah menggunakan jasa daycare selaam 4 tahun.

Faktor-Faktor  yang perlu dipertimbangkan ketika memilih daycare:

1. Lokasi

Upayakan jaraknya tidak terlalu jauh dari rumah dan kantor mom yaah, posisinya ditengah-tengah.
hal ini perlu dipertimbangkan agar mobilitas dari rumah ke daycare tidak membuat si baby bete dan capek. Kalau bisa lokasi daycare ini searah dengan tempat kerja mom.

Pastikan daycare berada di lokasi dan lingkungan yang baik dan aman ya mom. tidak terlalu dekat dengan jalan raya, namun tidak juga berada di lokasi yang jauh dari lingkungan warga lainnya.

2. Kebersihan & Keamanan

Pastikan kondisi dan fasilitas di daycare harus bersih dan sirkulasi udaranya baik. Mom harus pastikan kebersihan ruang bermain, tempat belajar, tempat tidur,  ruang makan dan juga toilet yang akan digunakan oleh anak kita.

juga perhatikan keamanan daycare tersebut, perhatikan tempat antar jemput anak (bebas atau tidak orang keluar masuk).  ada CCTV juga lebih baik, tetapi kalau tidak ada juga tidak apa kalau menurut saya ya mom.

3. Fasilitas

fasilitas minimal yang harus ada di daycare adalah:

  • Ruang tidur nyaman dan bersih
  • Ruang bermain dan belajar
  • Ruang dan alat makan/minum yang bersih dan memadai
  • Kulkas (ini penting untuk mamak yang baby nya masih menyusui ya, karena kulkas penting banget untuk menyimpan ASIP baby yaa)
  • Wastafel cuci tangan
  • Toilet dan kamar mandi yang bersih, tidak licin & tidak bau
  • Loker untuk penyimpanan barang-barang anak kita di daycare

3. Jumlah Pengasuh

Idealnya memang satu pengasuh itu untuk 2 orang anak (rasio 1:2). Untuk baby sebaiknya memang 1 pengasuh untuk 2 bayi karena bayi ini kan masih rentan. Sedangkan kalau untuk toddler (balita) satu pengasuh bisa pegang 3 atau 4  toddler.

4. Background pengasuh dan cara nya mengasuh anak

hal ini akan terlihat jika mom melakukan survey atau observasi langsung dan banyak berkomunikasi dengan pengasuh dan pengelola.


4. Waktu operasional

Hari operasional biasanya hari kerja Senin s/d Jumat  dengan jam operasional  07.00 - 17.00 WIB. Apabila jam jemputnya melebihi jam 17.00 WIB maka akan dikenakan charge tambahan.

5. Aktivitas anak selama di daycare

kita bisa tanyakan aktivitas harian anak di daycare. Aktivitas anak disini mulai dari  kedatangan, sarapan, bermain, belajar, tidur siang, makan siang sampai mandi sore dan pulang. Pastikan selain aktivitas rutin diatas, ada juga stimulasi untuk anak-anak kita, misalnya: ada toilet training, self feeding atau lainnya. hal ini bisa kita ketahui jika kita lakukan observasi langsung.

6. Perijinan Daycare

ini juga penting ya mom untuk diperhatikan. Maksudnya kalau pengelolaan dan perijinan daycare itu jelas, setidaknya jika ada hal-hal tidak baik terjadi (semoga tidak yaa), jelas pertanggungjawabannya. Kebanyakan daycare  di daerah saya itu adalah milik perorangan, tetapi ada juga yang berbentuk yayasan.

Kalau untuk perorangan, pastikan mom tau profil pemilik atau pengelola daycare dan lakukan komunikasi yang intens dengan pengelola atau pengasuh sehingga kita bisa melakukan monitor. Pastikan ketika di awal pendaftaran day care, kita paham dan mendapatkan informasi yang jelas mengenai sistem pengajuan komplain dan bagaimana pertanggung jawaban dari pengelola daycare jika ternyata hal-hal yang tidak diinginkan terjadi pada anak kita.

7. Biaya

sistem penitipan anak di daycare itu ada 2 macam yaitu: Harian & Bulanan.

Biaya ini mencakup:

- Operasional daycare
- Uang untuk makan (lauk pauk) & cemilan anak (buah)
- Laundry (opsional)
- Uang lembur (jika menitipkan anak lebih dari jam operasional)

Hal-hal yang harus dilakukan sebelum mulai menitipkan anak di daycare

itu faktor-faktor pertimbangan dalam memilih daycare. Selain faktor-faktor diatas, Mom juga perlu melakukan hal dibawah ini sebelum mulai menitipkan anak ke daycare:

1. Lakukan survey terlebih dahulu atau cari tahu melalui sosial media atau web tentang daycare yang ada di daerah mom. Juga bisa tanyakan ke rekan mom yang sudah pernah menggunakan jasa day care.

2. Lakukan observasi langsung ke daycare. Melalui observasi langsung, mom bisa melihat cara pengasuhan di daycare dan cara pengasuh handle anak-anak. lakukan observasi ini 1 atau 2 hari sebelum anak benar-benar kita tinggalkan di daycare selama kita bekerja.  saya lakukan ini mom, 2 hari saya ambil cuti. Saya ada di dalam daycare itu mulai dari pagi sampai siang hari selama 2 hari (anak sudah saya serahkan ke pengasuh di daycare tersebut).

tetapi komunikasikan dengan pengelola ya mom tujuan mom observasi ini. bukan tidak percaya, namun saya butuh untuk meyakinkan diri saya.

3. Jaga hubungan baik dengan pengasuh dan pengelola daycare maupun sesama orang tua

tidak apa lho mom, kalau kapan-kapan kita belikan makanan untuk pengasuhnya atau kasih bingkisan minimal setahun sekali ketika lebaran. karena dengan hubungan yang baik ini.

jaga hubungan baik dengan sesama orang tua, setidaknya ketika anak kita berkonflik dengan temannya,dapat dengan mudah kita komunikasikan.

4. Berikan informasi mengenai anak kita dengan jelas kepada pengasuhnya. informasi mengenai kesehatan anak kita, ada tidak alergi, karakter anak serta informasi penting yang harus diketahui oleh si pengasuh.

5. Turunkan ego dan jangan mendikte pengasuh cara menghandle anak.

terkadang mungkin standar atau pola pengasuhan daycare tidak sama dengan standar yang kita inginkan. cukup maklumi dan beri toleransi selama pola pengasuhan itu tidak berdampak buruk bagi tumbuh kembang anak kita. Karena tetap yaah mom tugas utama pengasuhan itu ada di orang tua.

6. Ajarkan anak berbagi

kadang boleh juga mom membawa makanan lebih atau cemilan yang lumayan banyak agar anak dapat belajar berbagi dengan teman-temannya.

7. Be positive thinking dan pasrahkan perlindungan  anak kita kepada Allah SWT Sang pencipta dan jalani hari-hari mom dengan bahagia dan tenang...

Terakhir yang perlu kita pahami...sebaik-baik daycare ataupun pengasuh, tetaplah pengasuhan dan pendidikan anak adalah tanggung jawab dari orang tua. Pengasuh atau daycare hanyalah support dan tidak akan menggantikan peranan dan tanggung jawab orang tua terhadap anak.

oke mom.. segitu dulu sharing dari saya. semoga bermanfaat dan bisa memberikan referensi.

salam...



Source foto: Instagram Filimi Daycare


Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

About Me

Foto saya
Annisa Ayu
Saya seorang Ibu Pekerja (Working Mom). Newly Blogger. Apa adanya dan mengalir saja mengikuti kata hati. tidak suka keteraturan yang kaku dan mengikat. Imajinatif.
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ►  2023 (1)
    • ►  September (1)
  • ►  2022 (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2021 (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ▼  2020 (23)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (9)
    • ▼  Juli (3)
      • Tips menjadi MC dadakan di kantor
      • Long Distance Marriage
      • Tips memilih Daycare
    • ►  Juni (3)

Berbagi Cerita

Sharing Pengalaman dan Cerita Kehidupan

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Jeratan "Godaan Sekali ini saja"
  • Tidak semudah itu
  • Ketika Ide Menulis blog "Mandeg"
  • Tulis dan akhirilah kisah mu dengan kebaikan
  • Anak Bukan Wujud Obsesi Orang Tua
  • Atur Emosi Biar Gak Bikin malu
  • Lipstik Matte Pilihanku, rekomendasi buat kamu
  • Pelajaran yang berarti
  • Cerita Sang Pencari Jodoh: From "Ambyar" to "Perayaan"
  • Cermin Diri

Categories

  • Beauty 1
  • Blogging 5
  • Kesehatan 1
  • Kuliner 1
  • Motivation 7
  • Parenting 3
  • Personal 9
  • Personal Self Reminder 1
  • Tips 6

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Oddthemes

Copyright © Berbagi Cerita. Designed by OddThemes