Berbagi Cerita

Sharing Pengalaman dan Cerita Kehidupan

  • Home
    • Version 1
  • Download
  • Social
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us

Parenting

Personal

Tips


Saya tergelitik dengan sebuah quote yang saya baca di sebuah postingan di Inst*gram beberapa hari yang lalu.  Terlihat gambar lamborgini yang usang dipenuhi lumut dan tumbuhan liar yang berada di dalam hutan belantara dengan caption “tidak peduli sebaik apapun dirimu, jika berada di tempat yang salah, potensimu akan sia-sia”.

potensi mu
Pic by Motivasi Pebisnis

Terlintas dibenak saya 2 hal ketika membaca postingan itu. Pertama, bisa jadi seseorang itu menyadari dirinya memiliki potensi, namun potensi tersebut tidak berkembang karena berada di circle yang mungkin kurang sportif atau bahkan berada di lingkungan toxic yang sengaja mematikan potensinya itu. 

Atau kedua, memang pada dasarnya seseorang itu tidak menyadari potensi yang dimiliki sehingga tidak berupaya mengembangkannya. Bisa jadi karena memang dia berada dilingkungan yang sudah ter-mindset dengan potensi tertentu. Sehingga dia menganggap bahwa potensi itulah yang memang ada dalam dirinya.

Kalau kamu lebih cenderung ke pemikiran yang mana kalau melihat postingan diatas?

Kalau saya pribadi, lebih cenderung ke pemikiran pertama. Saya rasa banyak orang sadar bahwa dirinya memiliki potensi yang dapat terus dikembangkan, namun karena berada dilingkungan yang kurang mendukung atau bahkan menghambatnya, maka potensi itu pada akhirnya stagnan dan bahkan “hilang”.

Karena pada dasarnya, potensi itu harus diasah sehingga memberikan impact positif bagi dirinya maupun lingkungannya. Namun pada kenyataannya tidak sedikit orang, potensi nya  stagnan hanya karena tetap bertahan di lingkungan yang tidak mendukung.

Misalnya saya ambil contoh seorang pekerja atau karyawan. Karyawan ini bekerja di bidang pengembangan sumber daya manusia (HRD) dimana daily job nya lebih banyak mengurusi payroll atau bagian penggajian karyawan,  kompetensi yang dimilikimnya lebih berhubungan dengan angka, analisis data dan tentunya komputerisasi (excel) yang mumpuni, kalaupun komunikasi lebih sifatnya teknis.  

Tapi disisi lain didalam dirinya, dia memiliki ketertarikan dibidang pelatihan karyawan yang lebih menuntut kemampuan komunikasi dan public speaking yang baik didepan para audience.

Dalam hal ini, scope dia adalah sebagai seorang HR payroll sedangkan potensi dia mungkin menjadi seorang public speaker atau trainer. Lalu lingkungan seperti apa yang mungkin membuat potensi dia stagnan atau yang dibilang lingkungan yang salah tadi?

Narasi pertama, tidak ada kesempatan baginya untuk dapat mengajukan exposure ke bagian lain (rotasi) atau lingkungan yang “emang untungnya buat elu apaan kalau punya potensi itu” atau bahkan berada dalam lingkungan yang toxic dimana sistem yang dibangun dikantor masih sifatnya otoriter atau bahkan tidak peduli dengan pengembangan karyawannya. Pokoknya ya kerja sesuai dengan job description saja. Narasi pertama ini jelas adalah lingkungan yang salah.

Sedangkan narasi kedua seperti ini. Lingkungan kerjanya memungkinkan dia untuk di rotasi ke bagian pelatihan karyawan (HR Training) sebagai bagian dari pengembangan karirnya kedepan atau dia diberi kesempatan untuk menjadi seorang trainer ataupun MC di acara kantornya atau dia diberikan kesempatan rutin melakukan presentasi di depan para leader untuk mengukur kemampuannya dalam public speaking.  Yaa tentu saja Lingkungan ini adalah lingkungan yang positif dan baik bagi pengembangan potensi karyawan. 

Kalau begitu karyawan yang berada di lingkungan dalam narasi kedua, pasti potensinya dapat berkembang dan menjadi sesuatu?

Jawabannya ternyata belum tentu…

Lingkungan yang suportif itu lebih tepatnya sebagai sarana atau kendaraan kamu untuk berkembang. Namun sebagus apapupn kendaraan itu, namun kita tidak tahu cara memanfaatkannya, makanya kendaraan itu pun tidak akan berjalan dan membawa kita melaju ke tujuan yang kita inginkan. 

Artinya tidak melulu soal lingkungan kamu mendukung atau tidaknya, namun semua itu terletak pada keputusan kamu ingin berkembang atau ya begini-begini saja. Saya tidak bilang begini-begini saja tidak baik, ya kenyataannya banyak juga orang yang memilih untuk begini-begini saja.

Namun apakah defaultnya manusia itu adalah stagnan? Bukankah kita terlahir sudah memiliki potensi? Lalu mengapa potensi yang kita sadari itu tidak dikembangkan? apakah kamu tidak ingin meningkatkan value dirimu sendiri?

Karena lingkungan kamu tidak mendukung? kalau begitu mengapa masih bertahan? Kamu bertahan buat apa? Apakah semua itu pantas untuk dipertahankan? siapkah kamu menyesali diri ketika kamu menyadari bahwa kamu layak untuk mendapatkan yang lebih dengan kamu mengembangkan potensi mu?

Pertanyaan diatas itulah yang selalu muncul dalam benak saya selama 2 minggu ini. Karena saat ini saya sedang berada di lingkungan kerja yang memang sepertinya punya tujuan untuk membuat saya stagnan alias tidak berkembang secara karir. padahal jenjang karir yang jelas adalah bagian dari employee appreciation & employee retention. 

Memahami kondisi ini sudah tidak kondusif bagi saya dan tidak dapat dipungkiri bahwa keputusan manajemen ini membuat saya agak insecure dan kecewa karena seolah performance & potensi karyawan tidak dihargai. Saya tetap berusaha melihat dari sisi yang positif, karena pada dasarnya sesuatu yang kita anggap buruk saat ini pasti ada hikmah dan kebaikan didalamnya. Insya Allah, Aamiin.

dengan melihat postingan di IG tadi tentang lamborghini di hutan belantara diatas, membuat saya memahami bahwa sudah saatnya saya bangkit untuk mengembangkan potensi saya sendiri. Dengan tidak membiarkan diri saya larut dan makin terkubur dalam hutan belantara ini. Siapapun tidak berhak untuk mengubur potensi orang lain dengan alasan apapun. Kamulah yang menentukan. Kembangkan atau lupakan. 

Jadi, apa pilihan saya?

Saya memilih untuk mengembangkannya. Saya sadari saya masih sedikit dalam fase denial saat ini, namun saya pastikan hanya sebentar. Bersiap untuk bangkit. Menerima  tugas baru ini sebagai challenge bagi diri sendiri. Dengan tujuan bukan untuk apresiasi dari atasan atau perusahaan, namun sebagai bentuk penghargaan bagi diri sendiri yang sudah mampu melewati fase ini dengan bijak. 

Lalu rebranding diri dengan value untuk masuk ke dalam circle lain yang lebih kondusif untuk proses pengembangan potensi saya. Memang saya tidak bisa menjamin apakah cirle lain itu akan lebih baik dari yang sekarang. Ya, apa salahnya mencoba, toh circle yang saat inipun sudah menjadi hutan belantara bagi lamborgini seperti saya. 😊

Tulisan ini adalah motivasi bagi diri sendiri dan juga untuk siapapun dia yang mungkin saat ini berada dalam circle yang kurang mendukung atau bahkan tidak sportif. Percayalah semua itu adalah bagian dari journey of Self-development diri kita. Keberhasilan dan kesuksesan diri adalah tanggung jawabmu sendiri. So bangkit dan buktikan!


Hai Wak Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.. terima kasih sudah klik channel ini...


Begitulah kalimat pembuka yang sudah sangat akrab menemani saya pada saat akhir pekan. 

Channel ini sudah menjadi playlist yang wajib saya tonton ketika weekend. Berasa ada yang kurang jika tidak menonton channel ini. Sungguh bisa menjadi mood booster bagi saya. Seriusan ini bukan endorse yaah..hehehe. 

Nah adakah yang tahu ini channel apa? ayo... yang merasa wak wak pasti tau deh. 

Yap..bener banget ini channel story telling favorit saya yaitu channel nya kak Nadia Omara.

Saya tahu tentang channel ini, berawal dari melihat reels cerita misteri di instagram selama isolasi mandiri di kala pandemi beberapa waktu lalu. 

Satu hal yang membuat saya tertarik mendengarkan channel kak Nadia adalah Logatnya saat bercerita. Logatnya melayu.

Apalagi kalau kak nadia menyapa penontonnya dengan kata "Wak". Saya merasa lebih akrab saja dengan kak Nadia, ya mungkin karena sama-sama satu rumpun kali ya. 

Selain logatnya, saya suka dengan cara bercerita Kak Nadia yang runut dan mampu menggiring emosi penontonnya. Seru, menegangkan, merinding dan sekaligus bikin penasaran untuk mendengarkan ceritanya sampai selesai. Top deh!

Channel yang sudah ada sejak Juni 2019 dan telah ditonton sebanyak 600-an juta kali ini memilki beberapa playlist seru.

 Ini dia playlist nya

Channel Nadia Omara
Source Image: You tube Channel Nadia Omara
 

1. Kisah Horror Wak Wak

Playlist yang selalu di update setiap malam jumat di minggu kedua ini berisi kumpulan pengalaman atau cerita horor yang dialami oleh para wak wak. cerita nya ini sangat menarik dan pastinya bikin merinding. Paling asyik menonton segmen ini pada malam hari dikala sepi dan sendirian. Cocok. 

2. Horor

Sejak awal unggahannya di tahun 2019, channel memang dikenal sebagai channel cerita misteri. Cerita yang di unggah mengenai kisah horor ataupun mitos-mitos bernuansa mistik yang terjadi di sekitar kita. 

Segmen ini sangat menarik sekaligus menegangkan. Semakin bikin merinding dengan adanya backsound yang mendukung dan prank gambar mba Kun yang tetiba muncul di layar. Hahaha. 

3. History

Segmen ini mengulas tentang sejarah ataupun asal usul suatu daerah serta kearifan lokal suatu daerah. 

Dalam segmen ini kita bisa belajar tentang asal usul bangsa Indonesia, sejarah bahasa Indonesia, asal usulnya candi Borobudur dan masih banyak lagi. 

Jadi channel ini tidak hanya terkenal dengan misteri dan cerita mistis saja. Bagi saya segmen history ini seperti me-recall kembali pelajaran sejarah waktu sekolah dulu. 

4. Biography

Segmen ini mengenai biography tentang tokoh tokoh di  dunia ataupun indonesia. Tokoh yang di ceritakan tidak melulu hanya tokoh negarawan ataupun pahlawan. 

Tapi tokoh yang diangkat dalam segmen biography ini juga dari para public figur, group band bahkan sampai boy band korea terkenal pun sempat di bahas di segmen ini. Menarik.

5. Kisah Para Nabi & Sahabat

Segmen yang di upload setiap bulan ramadhan ini berisi tentang kisah para nabi dan sahabat. Kak Nadia membahas kisah ini berdasarkan Ceramah Ustadz Khalid Basalamah serta referensi lain yang terpercaya. 

Mulai dari asal usul kota Mekkah, Kisah tentang Nabi Muhammad SAW beserta sahabatnya, kisah Nabi Yusuf  AS sampai dengan kisah Sultan Kesultanan Turki Ustmani. tak ayal semakin membuat warna pada channel ini dan tentunya menambah pengetahuan bagi para penontonnya. Salut. 

6. Crime Story

Membahas tentang cerita kriminal berdasarkan kisah nyata yang terjadi di luar ataupun di dalam negeri. 

Cerita yang diangkat biasanya berdasarkan banyak nya permintaan dari para wak wak yang di mention di kolom komentar maupun yang mention langsung ke tim nya kak nadia.

7. Konspirasi

kali ini lebih banyak membahas tentang konspirasi  atau sisi kelam terkait dengan kisah sukses maupun kehidupan para public figure, band terkenal, K-pop star dan lainnya. 

saya paling suka cerita mengenai konspirasi pembunuhan Sang Legenda John Lenon dan juga sisi kelam dalam dunia K-Pop. 

kalau ditanya, saya suka playlist yang mana? jawabannya... semuanya saya suka. hehe. 

Pada setiap playlist terlihat jelas kualitas dan kemampuan story telling yang baik dari Kak Nadia ini. 

Dia bisa menggambarkan TKP secara detail lalu menceritakan semua tahap-tahap kejadian tanpa membuat bosan ataupun mengantuk. 

Setiap detil info tentang kejadian atau tentang tema yang diangkat, bisa kak Nadia rangkum menjadi cerita yang seru dan sukses membuat penontonya setia mendengarkan sampai akhir cerita. 

Kalau segmen horor sukses bikin saya merinding dan penasaran. saking meresapinya cerita ini, saya pernah sampai sulit tidur karena terbayang cerita horornya Kak Nadia ini. 

kalau cerita kriminal itu berasa menegangkan dan emosi jadi campur aduk dibuatnya. Kesal dan gemas dengan pelakunya. 

Tidak hanya itu, hal yang membuat channel ini makin berasa manfaatnya bagi saya adalah ketika membahas tentang sejarah dan cerita edisi ramadhan. Berasa makin bertambah ilmu dan wawasan.

terkadang ada saja info yang tidak pernah saya tahu sebelumnya yang saya dapatkan dari menonton channel ini. 

Apalagi bagi orang seperti saya, baru 15 menit membaca buku sudah pelor alias nempel bantal terus langsung molor. Haha.

Tak heran jika subscriber channel kak nadia ini sudah mencapai 4.77 Juta Subscriber hanya dalam waktu kurang dari 3 tahun. Wow.  

Dan baru baru ini kak nadia terpilih menjadi salah satu  nominator content creator misteri favorit dalam Video content creator award 2022. Keren!

Saya pikir wajar banget channel bisa jadi nominator di ajang pernghargaan ini. No kaleng kaleng.

So, Bagi yang memang pengen nambah pengetahuan ataupun sekedar pengen denger cerita horor atau kriminal  tanpa harus capek membaca buku atau browsing di go*gle. Channel ini recomended buat kamu. 


Referensi:

You Tube Channel Nadia Omara

Instagram Nadia Omara





Alhamdulillah ujian tengah semester 1 ini sudah dilalui oleh si kecil. Ujian sekolah kali ini merupakan ujian yang pertama bagi si kecil. 

UTS berlangsung selama 5 hari dengan total materi pembelajaran yang diujikan sebanyak 7 materi.  Per hari nya ada 1-2 mata pelajaran yang di ujikan. 

Bersyukur karena masih kelas 1 SD, jadi orang tua murid diberikan kisi-kisi materi apa saja yang akan di ujikan.

Pemberitahuan akan adanya UTS ini seminggu sebelum hari H. Sudah pasti dong sebagai ibu yang siaga, cieeehhh.  Pengennya saat diberitahu akan ada ujian seminggu lagi, saat itu juga belajar intensif dilakukan. Mantap.

Namun apalah daya itu hanya angan-angan belaka, karena belajar untuk mengulang materi pelajaran baru dilakukan H-2 UTS. Baguuus. 

Sebagai ibu pekerja, saya harus bisa membagi waktu antara pekerjaan dan mendampingi anak belajar. Cukup struggling, Namun Alhamdulillah bisa dilalui. 

Nah saya mau berbagi cerita nih tentang cara  saya mendampingi anak belajar. Yuuk simak. 

jadi kalau biasanya pulang kantor  itu sesudah magrib baru tiba dirumah.  Kali ini saya sengaja pulang lebih awal sehingga sebelum magrib sudah berada dirumah. 

Dan kalau biasanya ketika sampai dirumah saya punya waktu 10-15 menit untuk sekedar rebahan dan ber overthinking ria. Kali ini rutinitas itu saya singkirkan jauh-jauh. Bergegas mandi, sholat dan makan malam, jadi biar tidak berubah jadi Hulk ketika mendampingi anak belajar. 

Inget kan video emak-emak yang sedang mendampingi anaknya belajar pancasila yang pernah viral beberapa waktu lalu. hahahaha. 

Belajar dari video itu, maka segala urusan pribadi saya seperti mandi dan makan sudah saya penuhi terlebih dulu. Yaa hitung-hitung sebagai amunisi menghadapi kerasnya tantangan belajar mengajar nanti. hehehehee. Ganbatte.


selama saya mempersiapkan diri, si kecil saya berikan leisure time untuk santai-santai, makan atau ngemil dan pastinya main HP. namun dengan kesepakatan bahwa jam 19.30 waktunya untuk belajar. No Play. No HP. Fokus belajar. 

19.30 tiba. HP saya simpan. TV dan segala  hal yang mengganggu konsentrasi anak. saya matikan dan singkirkan. Bila perlu orang rumah saya bungkam biar tidak bersuara. Hahaha. Kalau yang terakhir  ini mah enggak laah yaah, itu hanya hiperbola saja alias lebay tingkat kecamatan. 😁

saya siapkan buku pelajarannya, buku tulis serta tak lupa ada  air minum dan cemilan. Jadi kalau haus atau mulai  emosian.. bisa direda dengan minum dan ngeganyem cemilan. 

belajar dimulai dengan Doa biar lancar dan tanpa air mata ataupun teriakan dari saya yang mudah banget emosian macam video viral itu. hehehee

saya mulai dengan meminta anak saya menuliskan namanya sendiri di buku. lalu mulai mengulas satu per satu materi pelajaran sesuai dengan kisi-kisi.

ada pertannyaan? mau bertanya apakah kegiatan belajar mengajar ini menyenangkan dan lancar jaya?

jawabannya....

tentu sajaaaa.... tidaak. hahhaaa

waktu belajar saya alokasikan 1 jam. 15 menit pertama masih lancar dan aman

15 menit selanjutnya. mulai gak tenang duduknya. pengen pipis. mulai menguap karena ngantuk dan mulai merengek untuk berhenti belajar.... ooooh noooo.  sabarr.

mau tanya kondisi saya saat itu. hahhaha dapat dipastikan. emosi membuncah. suara mulai meninggi. mata melotot. hahhahaa

namun bisa mereda ketika melahap cemilan dan minum air dingin yang memang sudah disiapkan.

teringat bahwa namanya belajar itu tidak boleh dalam keadaan tegang atau dalam keadaan terpaksa.  Oleh karena itu si kecil saya beri waktu rehat dulu selama 10 menit. 

setiap anak mulai bosan dan mulai tidak fokus, saya beri waktu 10 menit lagi buat istirahat. begitu seterusnya. 

Begitulah ritme si kecil belajar mulai dari H-1 sampai dengan hari terakhir ujian. 

Alokasi waktu belajar itu sebenarnya selama 1.5 jam. Namun kenyataannya. waktu belajar efektif itu hanya 30 menit saja. 

Dari kisi-kisi yang diberikan, hanya sekitar 75% yang saya ulas secara detail. Selebihnya biar alam semesta yang berbicara. hehehehe.

Tak terasa 5 hari ujian bisa dilalui oleh si kecil. Setiap pulang sekolah, selalu happy dan terlihat tanpa beban. Kalau begitu berarti semua berjalan dengan lancar.  

Nah kalau sekedar berbagi cerita saja tanpa berbagi tips kayaknya nanggung yaah. hahaha. Boleh laah saya bagi tips nya.

Tips mendampingi anak belajar ketika ujian:

5 Tips Dampingi anak belajar hadapi ujian sekolah
                            Source Pic: https://thumbs.dreamstime.com

1. Pastikan ibu atau ayah siap dengan segala amunisi sebelum mendampingi belajar. Upayakan kita dalam kondisi segar dan kenyang yaa. Amunisi ini sangat penting karena ternyata belajar mengajar ini tidak lah mudah. tantangannya banyak. jadi selesaikan dulu yang menjadi kebutuhan pribadi kita. baru mulai.  

2. Fokus. Sejenak lupakan dulu urusan kantor, urusan besok mau masak apa dan mungkin godaan dari sang ayah. hahahah. lupakan. konsentrasi.

3. Pastikan kondisi anak kita siap belajar. upayakan si kecil tidak dalam keadaan lelah dan lapar. upayakan anak kita dan tahu pentingnya belajar dan ujian ini. bukan dengan menakut-nakuti. tetapi jelaskan dengan alasan logis yang bisa dimengerti anak. 

4. Ciptakan suasana belajar yang nyaman & sesuai dengan karakter si kecil. Belajar efektif itu tidak melulu duduk tenang depan meja atau senyap tanpa suara. tetapi suasana nyaman bagi anak itu yang membuat belajar jadi menyenangkan bagi anak. Anak ku kalau duduk tegap dan suasana senyap malah berasa tegang dan sulit belajar. 

5. Stop overthinking. kadang dari kita sebagai emak itu ada ketakiutan, gimana kalau si kecil gak bisa, gimana kalo si kecil lupa pelajarannya. stop. itu overthinking. anak kita itu tidak selemah itu. yakin deh. 

Ujian itu merupakan bagian dari evaluasi belajar dan hal biasa yang akan dilalui oleh semua orang yang sekolah. 

Hasil evaluasi belajar itu bukanlah penentu dari kesuksesan masa depan anak. Namun tindak lanjut dari hasil evaluasi belajar itulah yang menentukan dan membedakan siswa satu dengan yang lainnya. 

Semangat untuk para orang tua yang mempunyai anak usia sekolah. Selain anak yang belajar, orang tua juga bisa mengambil pelajaran dari lika liku dunia sekolah.

Sukses selalu buat anak-anak dan para orang tua. kalian luar biasa!




















Masa pengenalan lingkungan sekolah sudah berlalu sejak satu bulan lalu. tepatnya di akhir bulan Juli semua itu dimulai. Masa dimana anak-anak usia sekolah kembali memulai hari nya sebagai seorang pelajar. masa dimana adaptasi terhadap lingkungan baru, aturan baru dan tentunya orang-orang baru dimulai. 

Berbicara hari pertama sekolah, tentunya hal ini berangkat dari persiapan yang lumayan hectic atau bahkan rempong beberapa waktu sebelumnya. Apalagi bagi orang tua yang baru pertama kali memiliki anak yang memasuki usia sekolah seperti saya. Perdana. Sudah pasti minim pengalaman, hanya mendengarkan cerita dari teman dan saudara. Yeah I'm worry and excited in same time. 

Semua persiapan seperti buku pelajaran, seragam, antar jemput dan perbekalan sudah aman & siap sedia. Oh betapa cepat sekali waktu berlalu, tak terasa si bayi imut sudah tumbuh menjadi seorang pelajar, seorang siswi SD kelas 1. Unyu-unyu membawa tas sekolah yang gede nya hampir sama dengan badannya. Gemas.


Ibu mengantarkan anaknya sekolah
www.istockphoto.com

Walaupun semua hal sudah saya persiapkan dengan matang,  ternyata  itu tidak membuat hati saya benar-benar tenang menghadapi masa sekolah ini. Ada saja yang bikin deg-deg an dan was-was. Yaah... saya khawatir justru dengan si imut anak kecil yang sudah jadi pelajar ini. 

apalagi saya  terpaksa menjadi seorang single mom dalam masa persiapan sekolah ini, karena saya dan suami menjalani long distance marriage sejak 2018 lalu. Kebetulan si ayah belum bisa pulang bulan itu. Jadilah saya single fighter menjadi pejuang emak-emak rempong mempersiapkan hari pertama sekolah. hhehehe. 

Dimasa persiapan ini entah kenapa saya selalu khawatir dengan banyak hal terkait kesiapan anak saya dalam menghadapi masa sekolahnya ini. Macam-macam muncul didalam pikiran. 

"Anak saya bisa tidak yaa beradaptasi?" 

"gimana kaalu temannya ada yang nakal?"

"gimana kalau dia gak betah dan nangis ditengah pelajaran?"

bisa gak yaah dia ke toilet sendiri? ceboknya gimana? 

dan bla... bla...

semua itu selalu berputar-putar di kepala saya. tak ayal beberapa minggu  sebelum masa sekolah dimulai, kepanikan melanda. sampai vertigo. hehheehe

Tidak mau pening sendiri, saya utarakan kepanikan saya ini ke suami. panjang lebar saya curhat, namun suami hanya bilang " sudah gak usah terlalu dipikirin.. lebay amat, nanti dia juga bisa sendiri". sebagai emak-emak yang ingin curhat, jawaban seperti itu gak banget. gak bikin tenang. malah kesel. 

di tengah situasi ini, saya mencoba untuk  tenang dan berfikir jernih. saya bertanya dengan teman dan sepupu saya yang sudah memiliki pengalaman sebelumnya. Setelah sharing dengan mereka, lumayan sedikit menenangkan hati saya. mereka bilang, wajar namanya juga baru pertama kali punya anak usia sekolah. Jalani saja  dan selalu komunikasi dengan guru kelasnya. 

padahal suami saya juga bilang begitu yaah... hehehe, yaah namanya juga wanita terkadang lebih suka mendengarkan orang lain yang lebih memahami perasaannya 😁

memang perasaan saya sedikit tenang saat itu, namun semakin mendekati masa sekolah, persaan panik tersebut kembali melanda. Overthinking gak berkesudahan. sebagai seorang terpelajar juga.. cieee, saya tidak ingin berkutat pada overthinking ini. saya browsing artikel-artikel mengenai persiapan bagi orang tua yang memiliki anak usia sekolah. Salah satu artikel yang saya baca adalah mengenai ciri-ciri anak siap sekolah. 

Dalam artikel itu dijelaskan beberapa poin tanda anak siap sekolah. Beberapa poin saya centang " checked" tanda anak saya sudah bisa. Namun ada satu poin yang membuat khawatir lagi yaitu mengenai "anak bisa menggunakan toilet dan membersihkan diri setelah menggunakan toilet a.ka cebok sendiri". Waduuuhhh.

saya memang sudah mengajarkan si kecil untuk bisa cebok sendiri sejak dia masih TK. kalau buang air kecil sudah bisa, tetapi  yang masih belum benar-benar bisa itu untuk membersihkan diri setelah buang air besar. berkecamuk lah dalam diri saya, aduh gimana kalau tetiba si kecil kebelet mau buang air besar ketika jam pelajaran. Pasrah. 

tak ayal kegalauan itu terus berputar dikepala. saya berusaha tenang dan tidak mau memikirkannya terlalu dalam. saya coba menguatkan diri saya bahwa semuanya baik-baik saja. Tetap saja galau makin menjadi-jadi.

Karena tinggal satu minggu lagi masa sekolah dimulai. tidak ingin semakin larut dalam kegalauan ini, saya japri ibu guru kelasnya bahwa si kecil belum bisa sepenuhnya untuk membersihkan diri setelah buang air besar. untuk itu saya minta ibu gurunya mendampingi si kecil. Asli sampai segitu paniknya, sampai-sampai ibu guru kelasnya saya japri untuk urusan seperti ini. maaf yaah ibu. 

ibu guru pun memberi jawaban, beliau bilang bahwa saya mesti tenang saja karena insya Allah anak saya nanti ketika sekolah nanti sudah bisa mandiri. Yeah... lagi-lagi feedback seperti ini tidak meredakan keresahan saya. 

Di tengah kegalauan ini, saya perhatikan si kecil yang menjadi aktor utama dalam masa pengenalan sekolah ini. Anaknya tenang-tenang saja tuh. tidak tampak aura kegalauan dalam diri si kecil. santuy. entah memang karena dia belum sepenuhnya mengerti atau pada dasarnya memang anaknya cuek. entah lah. 

Akhirnya saya coba diskusi dengan si kecil tentang keresahan saya. karena memang sejak anak sudah lancar berbicara, saya dan ayahnya suka membiasakan diri untuk diskusi dengan si kecil. apapun itu, terutama hal-hal yang menyangkut diri si kecil. kami tidak pernah anggap dia anak kecil dalam diskusi. 

Beginilah kiranya diskusi penting itu. 

Mama : "Giya... mama ini bingung lho ketika giya sekolah nanti. Kalau kebelet pipis atau pup gimana yaa?

Giya: "yaa... aku tinggal ke toilet aja mama" sambil nyengir. 

Mama: sambil nelen ludah denger jawabannya hahaha a.ka. salah pertanyaan. lanjut "terus ceboknya gimana?"

Giya: "Aku tinggal pencet aja toilet nya , trus aku siram deh bekas pipis aku itu pake semprotannya" (jawab enteng sambil main hp)

mendengar jawaban si kecil yang super santuy itu. saya hanya manyun sambil berfikir benar juga kenapa kok pake ribet. baiklah. 

Tertegun dengan jawaban simple dari giya. Huffh tersadar betapa hidup ini tak serumit pemikiran overthingking dalam kepala saya. Simple saja. Jalani. Toh semuanya sudah dipersiapkan. Yuuk semangat.

Oke deh giya, mama siap mengantarkan kamu belajar dan raih cita-cita. Makasih yaah sudah jadi support system mama.

Alhamdulilah Tak terasa sudah mulai menginjak bulan kedua sekolah. Semua berjalan dengan lancar. Giya enjoy. Sudah punya teman banyak. Mama juga merasa aman dan tenang.

kesimpulannya, anak itu ternyata tidak se "lemah" yang kita kira. terkadang justru ketakutan kita sebagai orang tua yang membuat batas untuk anak kita sendiri. khawatir boleh saja tetapi jangan berlebihan. lakukan saja dengan semaksimal mungkin. Lalu percaya pada anak kita dan yang paling penting serahkan segalanya kepada Allah Swt. Insya Allah semuanya lancar. Setuju!


Minggu siang, 4 September 2022. 















Sekedar ingin menumpahkan semuanya disini. kenapa yaa semakin umur kita dewasa semakin kita mudah merasa kesepian. padahal mungkin orang bilang hidup kita sudah settle, sudah punya pasangan, sudah punya anak dan pastinya sudah memiliki kehidupan ekonomi yang sudah lumayan bisa dibilang mapan. 

Saya benar-benar merasa kesepian. saya juga bingung apa yaah yang membuat saya merasa seperti ini. kadang saya berfikir, mungkin saya begini karena terlalu banyak dosa dan kemaksiatan yang saya buat, sehingga hati ini merasa sepi dan jauh dari rasa nyaman dan bahagia. 

Atau mungkin saya tidak berusaha mensyukuri segala apa yang saya punya. selalu melihat kehidupan orang lain yang lebih diatas saya. menbuat saya semakin terpuruk. 

Saya coba merenungi itu. tetapi perenungan itu bukannya membuat saya menemukan solusi, malah saya merasa semakin down dan sepeti tidak ada yang bisa mengerti saya. 

Ketika saya down, saya ingin melakukan apa saja tanpa ada batasan, tanpa ada judgement dan tanpa ada ikatan akan kewajiban apapun itu. 

Saya suka merasa tiba-tiba ingin menangis sejadi-jadinya, tetiba hati ini merasa ngilu dan merasa hidup saya tidak bahagia. hatinya bener-benar ngilu dan gak terasa pasti saya menangis. saya bingung dengan apa yang saya rasakan saat ini. hidup saya seperti tak punya arah dan tujuan. 

Saya merasa hidup ini begitu melelahkan. rasa kesendirian saya ini membuat saya tidak ingin melakukan apa-apa. ingin rebahan saja dirumah. untuk keluar dari rumah sekedar untuk olah raga saja, saya tidak percaya diri. saya tidak percaya diri dengan penampilan saya, dengngan wajah saya, dengan badan saya dan bahkan dengan outfit saya. semuanya tampak aneh dan tampak buruk. 

Saya kadang iri dengan orang lain yang memiliki teman banyak, aktivitas yang beragam dan kehidupan keluarga yang asik dan hangat. 

Saya merasa orang terdekat saya tidak well acceptance terhadap diri saya. yang terlihat olehnya hanya keburukan dan kekurangan diri saya saja. ya saya gendut lah, saya mukanya tua, saya gak cantik laah dan saya ibu yang buruk. sedih. 

Kedengarannya sangat sepele, tapi ternyata hal itu membuat saya down dan terngiang di otak saya. saya ini jelek. saya ini gendut dan saya ini emak-emak yang gak ada bagusnya. hanya badan bleber dan muka yang pas-pas an, gak wangi, pemarah dan tidak menyenangkan. paket complete. 

Orang terdekat saya selalu komen negatif walaupun dalam kemasan bercanda. Alasan dia melakukan itu adlah untuk memotivasi saya. menurutnya dengan  komen negatif itu akan membuat saya terpacu untuk berubah dan lebih baik. namun kenyataannya? Tidak!.  Malah itu membuat saya semakin merasa terpuruk dan merasa terbuang dan gak ada yang bisa saya banggakan. ketika saya mencoba untuk mengungkapkan perasaan saya. saya dibilang lebay. lelah!

Saya diminta untuk melihat segala sesuatunya dari sisi yang positif. Adalah suatu kebodohan ketika saya merasa down dengan komen negatif itu. menurutnya saya harusnya begitu. 

mungkin jika komen negatif itu dari orang lain, masih bisa menjadikan motivasi diri. namun jika komen negatif itu terus-terusan datang dari orang terdekat kita, sungguh itu menyakitkan. 

Hal ini membuat saya semakin muak dan semakin lelah dan tidak ada yang bisa mengerti saya. saya luapkan semua kemarahan saya dengan berbuat semaunya saja. segala yang belum pernah saya lakukan selama ini. bahkan baik atau buruk tidak peduli. saya lakukan. 

Jujur hal-hal itu membuat saya malah semangat dan merasa seperti "baru" lagi. menggebu-gebu seperti masa muda. 

Saya hanya mencari well acceptance itu saja. saya memang tidak haus pujian atau gombalan. tapi saya gak memungkiri kegombalan dan "pujian" walaupun bohong, saya suka. saya bahagia dan menjadi semangat. percaya diri meningkat.

Saya mencari "well acceptance" itu. saya ingin mendengar pujian tentang saya. tidak perlu pujian berlebihan yang memuakkan, tidak. hanya sedikit kata-kata yang menandakan jika saya juga ada sisi baik dan sisi cantiknya. itu saja. Yaah simple saja karena saya hanya seorang perempuan. 

Saya selalu sedih dan menangis kalau bercerita tentang perasaan saya ini. lebay kah saya? sakit kah mental saya dengan begini?

Saya selalu denial dengan perasaan dan kebutuhan akan well acceptance ini. namun semakin saya deny, semakin pula perasaan ini terus menggeluti diiri saya. seperti rasa haus yang gak berkesudahan. 

Saya putuskan untuk mecari saja apa itu "well acceptance". apakah hal ini sama seperti istilah mencari jati diri bagi anak-anak muda? ataukah memang saya puber kedua? saya juga tidak tahu. pastinya yang saya tahu bahwa well acceptance ini adalah kebutuhan dasar bagi setiap manusia. 

Saya lelah dengan judgment, saya lelah dengan segala tuntutan yang membelenggu diri saya. saya lelah dengan "saya harus bersyukur". saya muak dengan cap bahwa saya egois dan mementingkan diri sendiri. saya kesal dengan kata-kata "lebay" atau kata "jangan drama". segala hal ini membuat saya muak dan ingin pergi jauh saja. ingin teriaaakkkkk!!!

Betapa sulitnya saya mengungkapkan ini dan berbagi dengan nya.  saya takut keluar kata-kata yang hanya membuat saya semakin depressed dan semakin tersudutkan dengan cap bahwa saya selalu menangin diri sendiri. 

Tolong jangan tuntut saya untuk menjadi sempurna, tolong mengerti saya. tolong bantu saya dengan hal konkrit bukan sekedar motivasi melalui komen negatif. tolong jangan bilang saya lebay jika saya bercerita berulang-ulang. tolong pujilah walaupun sedikit, usaha saya untuk berpenampilan menarik. 

Jika memang tidak bisa dilakukan, apakah saya salah mencari itu dari orang lain yang bahkan bukan siapa-siapa tetapi setidak nya aku merasa bahagia dan diterima. tidak hendak menyinggung moralitas disini. terlepas dari itu benar atau salah. satu hal yang jelas, berasamanya saya merasa bahagia & diterima. 

Saya tahu ini bukan sesuatu yang bisa menjadi solusi, bahkan tidak seharusnya dilakukan. namun setidaknya kesedihan saya berkurang dan bersemangat untuk melakukan banyak hal. Well acceptance, yes i got it. thank you.  

Dengan tidak ingin merebut siapapun, tidak ingin menggantikan siapa pun dan tidak ingin merusak apapun, saya memilih untuk hidup dengan normal dengan apa yang saya miliki, namun dengan perasaan dan semangat yang terbarukan. 

Begitulaah sekiranya, sekedar curahan saya tentang kesendirian dalam lika liku kehidupan. no judgement. 

Ungkapan di waktu pagi yang mendung. salam. 




  









Just trying to get it off. There are so many things stucked in my head. Trying to release it, but i dont know how.
Struggling to enjoy everything in front of my Face. Honestly, it makes me sick of it.
Trying share to my own circle, i dont get any support which i really need. 
I dont need an advice. Advice Just makes me stressful and feeling guilty.

Wanna drop it all. Wanna change it all. Acceptance is not easy as saying it. 

Just help me to release it. I am not a person to be a role model. Me only me. Please accept me and my own feeling. Dont judge me. 

I cant sleep because my mind still moving arround. I Close my eyes, but my head still thinking and thinking. Anxiety. Fearness. Insecurity. Stressfull. 

Selamat hari wanita sedunia, happy international Women's Day 2021. Walaupun telat yaah tapi pengen nulis tentang momen perayaan ini.  

International Women's Day atau biasa disingkat IWD ini dirayakan pada tanggal 8 Maret setiap tahunnya. 


Biasanya tiap tahun memiliki tema kampanye yang berbeda, namun menurut saya semua tema nya saling memiliki keterkaitan dan ada benang merahnya. 

keterkaitan itu terlihat dari maknanya yaitu bagaimana wanita itu bisa berperan aktif dan menjadi bagian dalam perbaikan dan kemajuan di lingkungan sekitar.  

Khusus tahun ini, tema besar yang diusung adalah #ChooseToChallenge, Achieve The Unachievable. Apa itu yaah artinya. 

Nah buat kamu yang penasaran dan pengen tahu pake banget tentang tema ini, dah cuss panggil mbah google, pasti banyak tuh ulasannya, hehehe. 

secara sederhana, #ChooseToChallenge bermakna bahwa wanita pada saat ini memiliki kesempatan untuk taking part or becoming the leader or pioneer dalam melakukan suatu perubahan yang positif bagi lingkungan sekitarnya. 

Dimana peranan yang besar tersebut, tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi para wanita apalagi selain ranah publik, wanita juga memiliki peranan yang sangat vital dalam ranah domestik atau rumah tangga. 

#ChooseToChallenge, merupakan kekuatan tersendiri bagi para wanita. Dimana kita sebagai wanita memiliki kesempatan untuk menantang diri kita untuk bisa berbuat lebih dari apa yang kita bayangkan selama ini. 

Dalam hal ini baik wanita maupun pria memiliki kesempatan yang sama untuk berperan dalam suatu kemajuan bangsa, namun dengan tidak melupakan sifat kodrati yang diberikan oleh Allah SWT kepada kita. 

Wanita itu kuat karena bisa melakukan beberapa peranan di waktu yang bersamaan. Satu sisi menjadi seorang istri dan ibu sekaligus mengurus urusan rumah tangga. 

Di sisi lain, wanita juga berperan dalam kemajuan suatu bangsa baik urusan ekonomi, sosial, politik maupun budaya. Semua sisi ini bukan hal yang mudah, semua punya tantangan dan terkadang menuntut suatu "kesempurnaan".  

Namun terkadang tantangan terbesar bagi wanita itu adalah justru hadir dari dalam dirinya sendiri. 

Wanita sering melakukan self talk dan tak jarang self talk yang muncul adalah hal yang negatif. 

Negative Self Talk inilah yang membuat wanita sering meragukan kemampuan dirinya sendiri, bahkan cenderung menyalahkan diri sendiri (Self Blaming). 

Self talk negatif yang sering muncul, misalnya seperti:

"Haduh pasti saya gak bisa nih" 

  atau
 
"Bodohnya...,urusan kecil aja kok saya gak bisa sih!" 

 atau "gue ini ibu yang gagal"

Self talk negatif yang sering muncul tak ayal membuat wanita sibuk dengan pikirannya sendiri sehingga membuat beberapa hal penting menjadi terbengkalai.

Namun apakah self talk negatif ini bisa dihilangkan? ehhm... pertanyaan besar abad ini sepertinya😁

jawabnya tentu tidak. Self talk negatif atau pikiran negatif itu pasti akan selalu ada dalam pikiran dan diri seseorang, baik dia wanita maupun pria. itu manusiawi kok. 

Justru yang perlu kita pikirkan saat ini adalah bagaimana cara mengelola self talk serta merasionalisasikannya sehingga tidak memberi dampak buruk bagi diri kita secara personal, bagi keluarga maupun bagi lingkungan sosial kita lainnya.

terkadang kita sendiri yang begitu kejam dalam menilai diri sendiri. kita yang sering menyiksa diri dengan pikiran dan kata-kata negatif terhadap diri sendiri. 

Kita menjadi lemah bukan karena perkataan orang lain, namun karena diri kita yang mengijinkan hal negatif tersebut mempengaruhi diri kita. 
 

Belajar dari Webinar #ChooseToChallenge

Sedikit mengulas tentang webinar #ChooseToChallenge yang saya ikuti di kantor bulan Maret lalu. 

Webinar ini menghadirkan pembicara yaitu seorang Psikolog dari Universitas Indonesia Ibu Daisy M.E. Suhari, MSI., Psikolog.

menurut Ibu Daisy, wanita masa kini memiliki 3 peran yang melekat pada dirinya. Peran tersebut adalah peran sebagai diri secara personal, peran dalam keluarga dan juga perannya di lingkungan pekerjaan atau ranah publik lainnya. 

Dalam menjalani multiperan ini tentu akan memberikan dampak terhadap wanita itu sendiri selaku pemeran dari 3 peranan tersebut. 

Dampak tersebut sebagaimana dijelaskan ibu Daisy dalam presentasi beliau sebagai berikut 

#ChooseToChallenge: Kurangi "Self Talk" Negatif


Dampak yang muncul ini merupakan hal yang tidak bisa dihindari. pasti disuatu ketika akan ada singgungan antara peran yang dilakukan. 

Dikarenakan dampak ini tidak bisa dihindari, disitulah dibutuhkannya kemampuan untuk mengelola peran tersebut. 

Lalu bagaimana mengelolanya dampak dari multiperan itu?

Sekali lagi yang perlu kita pahami disini adalah bukan bagaimana menghilangkan dampak yang terjadi atau bahkan menghilangkan salah satu peran yang ada pada diri seorang wanita. 

Konteks disini adalah ketika seorang wanita itu #ChooseToChallenge dirinya untuk ambil peran secara bersamaan di 3 aspek diatas.  

Menurut Ibu Daisy ada beberapa prinsip dalam pengelolaan peran, mengutip presentasi yang beliau sampaikan berikut ini



#ChooseToChallenge: Kurangi "Self Talk" Negatif

Namun dari prinsip dasar tersebut ada hal terpenting yang perlu kita jaga yaitu senantiasa berusaha untuk bersikap dan berpikir positif. 

Setidaknya dengan berpikir positif membuat kita jauh lebih bahagia dan mood kita jadi lebih terjaga. 

salah satu bentuk bersikap positif disini adalah dengan tidak menyesali apa yang sudah kita pilih dan menerima keadaan kita dengan penuh rasa syukur dan tidak menjadikannya sebagai beban, namun sebuah kesempatan untuk meningkatkan kualitas diri #ChooseToChallenge. 

dalam kegiatan webinar ini, Ibu Daisy memberi kesempatan kepada peserta webinar untuk membuat daftar hal yang paling sulit atau paling menantang dalam mengelola peran ini. 

Dari daftar yang dibuat   ternyata hal yang paling sulit dalam mengelola multiperan itu adalah terkait dengan mengatur ulang ekspektasi dan menghilangkan self talk negatif. 

ada 2 cara bagi wanita dalam mengelola multiperan yang ada pada dirinya

Atur Ulang Ekpekstasi dan Gunakan Support System

Ekspektasi boleh, tapi jangan muluk dan lebay! seperti itulah kiranya yang bisa saya tarik dari penjelasan beliau dari cara mengatur ulang ekspektasi. 

Terkadang ekspektasi yang sempurna itu, justru hadir dari dalam diri kita sendiri. 

Berperan dalam 3 aspek yaitu personal, family & Work secara bersamaan itu memang bukanlah urusan yang mudah. 

Namun keberhasilan kita dalam mengatur ulang ekspektasi ini menjadi kunci, agar urusan kita bisa lebih achievable. 

Bukankah target yang terlalu mengawang justru membuat kita stres dan frustasi karena sepertinya tidak akan pernah bisa kita capai. 

Kita diminta untuk mengatur ulang ekpektasi bukan menghilangkan ekspektasi. 

Berharap itu boleh, namun harapan itu harus mempertimbangkan kondisi dan situasi. 

selama hal tersebut tidak membahayakan dan tidak merusak esensi dari peranan yang kita lakukan, toleransi dan maklum itu bisa dilakukan. 

Wanita tangguh itu bukan berarti apa-apa dikerjakan sendiri bagaikan wonder woman. 

Perlu kita ingat bahwa kita punya support system yang bisa kita "pakai" untuk menopang diri kita yang tentunya punya kelemahan ini. 

Disinilah pentingnya mengkomunikasikan dengan baik kondisi kita dengan keluarga, rekan kerja ataupun atasan kita apabila kita bekerja di kantoran. 

Jangan Sering Terlibat "Self Talk" yang negatif

seperti penjelasan diawal, bahwa tantangan terbesar dari seorang wanita dalam melakukan 3 peranannya itu adalah self talk negatif yang muncul dari dalam dirinya. 

Self talk yang negatif apabila dibiarkan, maka akan mempengaruhi tindakan dan kinerja seseorang. 

ketika self talk negatif muncul mulailah coba untuk men-challenge pikiran kita tersebut dengan cara merasionalisasikan pikiran-pikiran buruk yang muncul. rasionalisasikan dengan cara bertanya balik ke diri kita. 

Sebagai Ilustrasi:

A (Self Talk negatif): "anak saya ini kurus banget gak kayak anak yang lain, haduuh pasti karena saya yang gak becus nih ngurus anak!"

B (Pikiran rasional): iya sih kurus tapi dia tetap aktif kok dan dari dokter juga bilang masih fine-fine saja perkembangannya, sesuai dengan umurnya. 

ilutrasi diatas terlihat sederhana, namun hal diatas kerap kali terjadi pada seorang wanita. maka dari itu, kita sebagai wanita bisa lebih membalance pikiran negatif kita dengan rasa syukur atas pencapaian yang sudah kita lakukan. 

hargai dan berterima kasih pada diri sendiri walapun untuk suatu pencapaian yang terlihat kecil. 

#choosetochallenge bukan hanya bermakna agar wanita itu bisa men-challenge dirinya untuk berbuat lebih atau push her limit. 

Makna ini juga meliputi bahwa wanita dengan segala peranannya tetaplah seorang wanita yang harus berjuang untuk mengalahkan dirinya sendiri.

Mengalahkan stigma bahwa wanita itu lemah termasuk juga mengelola efek negatif dari semua komentar miring orang lain terhadap pengelolaan peran yang dilakukannya. 

segala peranan yang dilakukan oleh seorang wanita membutuhkan jerih payah dan usaha yang tidak mudah. 

Percalayah, dengan keterampilan menata diri, menata hati, menata ulang ekspektasi juga dengan kesabaran dan keikhlasan. Segala jerih payah kita akan memberikan dampak yang luar biasa bagi sekitar kita. 

setidaknya melihat senyuman dan riangnya anak kita disaat kita pulang kerja, itu sudah menjadi penghibur hati kita yang penat.

Senyuman dan ucapan terima kasih yang tulus dari orang yang kita bantu, itu sudah menjadi apresiasi tersendiri bagi kita. 

Wanita itu perasa dan lembut, maka rahim itu dititipkan oleh Allah SWT ke bagian tubuh wanita. Wanita itu kuat dan penuh kasih sayang, maka air susu itu datangnya dari seorang ibu. 

So ladies, you're amazing. let's #choosetochallenge. Let's achieve the unachievable. 

semoga bermanfaat. 













 











ini bukan tagline merk sepatu itu yaah. Bukan juga untuk tujuan promosi apalagi minta endorse-an. enggak yaah. 

Just do it kalau diartikan secara harfiah artinya sangat sederhana " Lakukan saja".

Namun kalau dimaknai lebih mendalam, hal ini bisa jadi filosofi hidup tersendiri bagi seseorang. 

Setidaknya itulah filosofi atau prinsip hidup suami saya, just do it. 

Dalam hidup ternyata tidak gampang untuk mewujudkan prinsip ini. Hal itulah yang saya rasakan.

Jujur tidak lah mudah bagi saya untuk memahami dan meresapi makna Just Do It ini. Kenapa susah? tinggal lakukan saja, gitu aja kok repot!

Terkadang  di suatu ketika, saya merasa kesulitan untuk melangkah atau berbuat sesuatu.

Sulit untuk melangkah lantaran memikirkan hal-hal lain yang kurang penting atau bahkan tidak penting sama sekali, namun saya merasa hal tersebut harus saya pikirkan. 

Pemikiran saya begitu panjang, sehingga apa yang sudah direncanakan malah berakhir  dengan hanya sekedar wacana. Padahal just do it saja lho..!

Sulitnya Just Do It bagi saya

Sebagai contoh dalam hal pekerjaan. misalnya ketika saya diberi tanggung jawab baru atau ditunjuk menjadi project leader. 

Hal pertama yang saya pikirkan adalah apa iya saya sanggup, apa iya saya bisa, projectnya kan besar pasti ribet ngatur waktunya, pasti complicated banget proses pengerjaannya dan bla.. bla...

Belum apa-apa, belum dilakukan tetapi pikirannya sudah kemana-mana alias overthinking. 

Ujung-ujungnya ketika mulai melakukan proyek ini,  saya selalu merasa was-was dan takut jika proyek ini akan gagal atau hasilnya tidak sesuai harapan.  

Bisa dibayangkan, bagaimana hasilnya ketika melakukan sesuatu dengan dipenuhi rasa khawatir yang berlebihan. 

Bukan hanya soal pekerjaan, just do it sulit saya lakukan ketika saya ingin berbuat sesuatu yang baik bagi orang lain. 

Saya sering punya rencana untuk memberi sedekah pada orang lain dijalan. Tetapi tahu apa yang saya pikirkan ketika akan melakukan kebaikan ini? 

Pikiran saya, nanti gimana ya kalau orangnya tersinggung, apa tidak sebaiknya saya berikan makanan saja, trus gimana kalau tiba-tiba ada preman ambil uangnya dan lain sebagainya. 

Karena saking pusingnya dengan pemikiran sendiri, saya urungkan niat saya saat itu dan berpikir untuk bersedekah ditempat lain saja atau di lain waktu. 

Sebenarnya apa sih "Just Do It"

Just do it itu memanglah tidak segampang artinya. tetapi just do it ini memang menuntut kita untuk tidak overthinking dalam hal memulai suatu tindakan. Tindakan yang baik tentunya.

Just do it bukan berati kita lakukan sesuatu tanpa perencanaan dan pertimbangan, bukan juga. 

Just do it dimaknai kita melangkah dengan percaya diri dengan berbekal perencanaan yang matang sehingga ketika berjalan kita tidak terlalu khawatir dengan ujung perjalanan ini. 

toh di saat berjalan, bisa saja perencanaan itu berubah, bisa saja justru kita bisa menemukan jalan pintas yang bisa membawa kita lebih cepat ke tempat yang menjadi tujuan kita. 

Bayangkan, kita hendak berjalan ke suatu tempat, sebut saja kita akan ke kota Bandung.  harusnya pertama kali yang kita pikirkan sebelum berangkat ke bandung adalah bagaimana kita bisa ke bandung, kapan berangkat ke bandung dan perbekalan yang mesti kita bawa. 

Bukannya sibuk memikirkan bagaimana kondisi penginapannya disana nanti , bersih atau tidak. Trus sampai di Bandung nanti macet gak yaah atau sempet gak yaa beli oleh-oleh. pasti rame disana apalagi tempat wisatanya dan lain sebagainya jadi beban pikiran. 

Jalan aja belum, berangkat aja belum tetapi otak udah dipenuhi dengan pikiran macem-macem. 

Jadinya badmood. Dan bukan tidak mungkin akhirnya urung liburan ke Bandung. 

Sering kita dengar kan, perencanaan itu baik, persiapan itu memang penting namun yang lebih penting adalah segera mulai untuk dilakukan. 

Tidak ada gunanya perencanaan sebaik dan sesempurna mungkin.  Tidak ada gunanya persiapan yang matang dan detail, Jika tidak ada langkah nyata yang kita lakukan. 

seperti proses pembangunan, bangunan yang kokoh tidak berdiri karena sebuah perencanaan atau sekedar gambar di kertas. 

Tetapi bangunan itu bisa menjadi kokoh karena ada langkah pertama yang dilakukan yaitu peletakkan batu pertama lalu disusul batu-batu lainnya yang mengikutinya.  

Just Do it, bukan just think it. 

Just Do It VS Just Think It

Kalau just think it hanya berakhir dalam pemikiran. ya memang tidak akan pernah gagal, ya namanya juga cuman mikir pasti gak ada kata gagal. 

Namun perlu diingat kesuksesan itu bukan hanya wacana saja, tetapi kesuksesan itu berangkat dari suatu tindakan nyata dan secara konsisten dilakukan. 

Sedangkan kalau just do it walaupun kegagalan yang kita terima diakhirnya, namun setidaknya kita pernah mencobanya dan pernah memiliki pengalaman dalam melakukannya. 

Toh dalam kehidupan, namanya kegagalan itu sesuatu yang wajar dan tidak selamanya juga kegagalan itu menghampiri hidup kita. 

Adakalanya kita gagal, namun adakalanya juga kita merasakan gemilangnya sesuatu kesuksesan. 

Lebih baik sudah melakukan walaupun gagal, dibandingkan sukses namun hanya dalam pikiran dan khayalan. 

setiap awal tahun selalu ada resolusi yang kita buat, detail banget sudah ada timelinenya dan sudah ada target yang hendak di capai.

Namun terkadang kita lupa, bahwa diri kita ini butuh motivasi tinggi untuk just do what the planning said. Just Do It. 

Tanpa tindakan yang nyata, resolusi tahun ini akan tetap menjadi resolusi tahunan yang tidak pernah mencapai targetnya. 

Maka tak heran, Just Do It ini menjadi tagline merek sepatu terkenal itu. 

Karena kesuksesan itu pasti diawali dengan suatu langkah nyata, keberanian dalam melangkah serta kesiapan diri untuk berbuat suatu yang lebih dari sekedar wacana dan pikiran. 

so just do it....! let's move up!


Source image: www.linkedin.com




Banyak berita beredar yang mengumbar aib dan keburukan orang lain beberapa hari belakangan ini. spekulasi dan asumsi beredar, semakin membuat simpang siur dan tidak jelas akan kebenarannya. ada yang menghubung-hubungkan tiap kejadian sebagai tanda bahwa berita itu benar adanya. entah hanya kebetulan saja ataupun memang ada hubungannya, kita juga tidak tahu.  

Dengan beredarnya pemberitaan ini, lalu munculah tanggapan dari berbagai pihak. Ada yang curhat tentang apa yang dipikirkannya. Ada yang menunggu klarifikasi dari yang bersangkutan dan ada pula pihak yang mencoba mencari "panggung" ditengah kekisruhan ini. Namun, yang lebih membingungkan adalah pihak keluarga yang mestinya menutupi aib, malah membongkarnya dengan sukarela dihadapan media. seriusan, saya tidak habis pikir. 

Sejujurnya memang ada rasa kepo dalam diri saya tentang berita ini. Ada rasa tidak percaya, ada rasa miris dan muncul pula rasa sesal mengapa harus ikutan mikirin kasus yang gak ada hubungannya sama sekali dengan diri saya. aneh ya. 

Kalau buka media sosial, pasti ada saja yang membahas kasus yang sedang hangat ini. Apalagi kalau buka laman perlambean itu. wow... tingkat kekepoan saya semakin meningkat 100%, kalau tidak di stop. Ya sudah tau ujungnya gimana. Habis waktu hanya untuk mencari info lebih banyak tentang kasus ini. Pertanyaannya, ada kah manfaat untuk diri ini? jawabannya pasti tidak dong. habisin kuota malah iya...wakakaakk. 

Memang seru siih mengulik kehidupan orang lain itu, terutama kehidupan seorang yang terkenal, contohnya artis. kayaknya happening banget gitu, kalau kita tau banyak tentang yang lagi viral saat ini. Seperti nagih gitu kan. hahahaa

Namun ada benarnya juga ya segala yang seru itu belum tentu baik dan ada manfaatnya. hahaha seperti keseruan mengulik kehidupan orang lain ini. coba bayangin dong. kita lihat di Insta*ram. Satu pemberitaan namun dengan ratusan komentar. Macam macam komentar. semuanya berkomentar seakan paling tahu dan paling benar pemikirannya.

saya termasuk netizen yang sukanya sebagai silent reader aja, jarang banget meninggalkan pesan di kolom komentar. paling juga nge"like" or nge"love" saja. kadang juga hanya ketawa sendiri ngeliat komentar netizen yang lucu-lucu alias nyeleneh. Bahkan kadang lebih serunya lagi, sesama komentator tapi saling bully. Hadeuuh.

Entah apa tujuan nya berita tersebut dimunculkan. yang jelas, kita sebagai netizen budiman sudah sebaiknya bijak dalam menyikapi hal ini. Jangan sampai informasi yang beredar luas ini membuat kita mendadak menjadi seorang "hakim" bagi kehidupan orang lain. 

kecenderungannya saat ini, banyak orang yang dengan mudah menghakimi dan men"judge" orang lain, seakan dirinya paling tahu kehidupan orang lain tersebut. padahal informasi yang didapat pun sumbernya bisa jadi hanya dari media sosial bukan berdasarkan penglihatan atau bukti empirik yang memang bisa di pertanggungjawabkan kebenarannya. 

sering kita dengar kata-kata " jadilah netizen yang cerdas". menurut saya cerdas itu bukan hanya tidak gampang percaya hoax, namun juga cerdas dalam memberikan komentar dan mengutarakan pemikirannya terhadap suatu hal. 

Dalam dunia peradilan saja ada istilah "presumption of innocent"  (praduga tak bersalah)  terhadap seorang terdakwa. Apalagi terhadap kehidupan orang lain, yang kita tidak tau cerita asli dibalik layarnya. 

Asas praduga tak bersalah ini membuat seorang hakim menjadi lebih bijak dalam melihat bukti-bukti yang ada sehingga putusan yang diambil bisa mencerminkan keadilan. 

Bisa dibayangkan, apabila seorang hakim sudah memiliki prasangka buruk terhadap terdakwa, maka seberapa banyaknya bukti-bukti yang diajukan walaupun meringankan terdakwa, maka hakim tidak mau mempertimbangkannya dan langsung memutuskan terdakwa tersebut bersalah. 

sama seperti kita, terkadang informasi itu kita telan mentah-mentah tanpa dipikirkan terlebih dahulu. dengan berbekal informasi viral media sosial dan asumsi, pikiran kita langsung mengarah ke judgement. 

pertanyaan yang harusnya selalu muncul dibenak kita ketika kita hendak menilai kehidupan orang lain. Sudah kah kita melihat cermin, lalu bilang, "sudah baikkah diri ini? sehingga mulut dan jari ini dengan lantangnya berkomentar seenaknya?" sudah kah kita menjadi hakim yang adil untuk diri kita sendiri?

Apakah kita sudah yakin bahwa kita lebih baik dari orang yang diberitakan itu? atau karena memang Allah menutupi aib kita saja, makanya kita terlihat baik?

manusia itu adalah tempat salah dan dosa. manusia itu juga punya khilaf. hanya Tuhan yang berhak untuk menilai seorang itu baik, buruk, alim, munafik ataupun khianat. Karena sifat kemanusiaan kita inilah, Tuhan memberikan kita akal & pikiran agar dapat dipergunakan untuk menuntun kita dalam berbuat sesuatu. Berbuat yang terbaik selama kita hidup. 

cukuplah pemberitaan itu menjadikan kita lebih introspeksi diri untuk selalu berusaha berbuat yang terbaik dalam setiap sisi kehidupan kita. berbuat salah dan khilaf itu wajar, namun bukan berarti menjadi pembenaran bagi diri kita untuk membiarkan diri kita terbuai dengan "kekhilafan tersebut". 

Biarlah orang yang khilaf itu mendapat konsekuensi atas segala perbuatannya. sedangkan kita, cukup tahan diri kita untuk tidak berkomentar buruk tentang orang lain. karena setiap manusia ada kalanya diatas dan ada kalanya dibawa. mungkin saat ini kita aman saja, namun di lain waktu bisa saja kesalahan itu justru kita yang melakukannya. 

Cukup tahu informasi. lalu bercermin pada diri kita. Perbaikilah diri kita sendiri dulu tanpa perlu menghakimi orang lain. 

sederhanakan hidup kita, dengan memikirkan hal-hal yang memang menjadi tanggung jawab dan kewajiban kita. 

sekedar pemikiran... 👌😃




 









Sudah sebulan, saya tidak berbagi cerita di blog ini. 

Sejujurnya saya juga bingung mau menuliskan tentang apa. 

Sebulan yang lalu saya mengalami beberapa kejadian yang membuat mood saya menurun dan keinginan untuk mendalami hobi baru saya ini juga menurun.  

awalnya saya berusaha untuk menulis seminggu sekali kemudian berlalu 2 minggu hingga pada akhirnya genap sebulan, saya tidak post tulisan sama sekali. 

Hingga hari ini saya tersadar bahwa menulis itu membutuhkan konsistensi dan perjuangan. 

Saya paksakan diri saya untuk segera menulis dan minimal ngepost satu tulisan di weekend ini. tetap semangat!

Tips konsisten melakukan sesuatu

Godaan Sekali Saja.. Apaan itu?

ada yang bilang bahwa kita itu harus menghindari "godaan sekali ini saja". 

Saya mendengar istilah ini ketika mengikuti webinar di kantor saya yang membahas tentang Healthy lifestyle.

Godaan sekali ini saja, terkait dengan kita yang sering bilang "ya udah deh sekali ini aja gak diet... " atau " sekali ini aja deh ga usah nge-gym". 

Awalnya cuma sekali ini saja, lama-lama sekali sajanya berulang menjadi beberapa kali. 

Beberapa kali lalu menjadi kebiasaan baru. Dan apa yang sudah kita rencanakan, pada akhirnya hanya menjadi wacana saja.

sepertinya "godaan sekali ini saja" sudah menjangkiti diri saya. hadeuuh dah kayak penyakit aja. 

Tapi dipikir-pikir, emang ini penyakit siih. penyakit bagi diri yang sedang berusaha konsisten dalam melakukan improvement. 

Kalau kita tidak segera menyadarinya dan berusaha untuk mengobatinya, maka sudah bisa dibayangkan akhirnya. Penyesalan.

Godaan sekali ini saja, kalau saya boleh mengibaratkan adalah seperti sebuah pilihan. 

Pilihan yang sebenarnya memberikan kita peluang untuk berfikir sejenak, agar  ketika kita sudah menjatuhkan pilihan, kita siap dengan konsekuensinya.

Misalnya, ketika saya punya target untuk ngepost tulisan minimal 1 tulisan disetiap weekend, maka ketika 1 kali weekend saya tidak post tulisan, mestinya di weekend selanjutnya saya harus post 2 tulisan.

Nah ini yang berat bagi kaum rebahan tulen seperti saya. pengennya sekali saja tidak posting tulisan, tetapi next weekendnya berat banget buat nerbitin 2 tulisan. alasan ajaa lu!... wkwkwkkk.

Godaan sekali ini saja pasti pernah dialami oleh setiap orang. namun tidak setiap orang bisa menanggulangi dampak dari godaan ini. butuh perjuangan untuk mengatasinya. 

Perjuangan dan dukungan dari lingkungan sekitar memang sangat diperlukan.

Semua di mulai dari diri sendiri

Godaan sekali ini saja terkadang muncul dari dalam diri kita sendiri. 

Godaan ini hadir ketika muncul rasa jenuh akan rutinitas yang kita lakukan. rutinitas yang saya maksud adalah suatu perbuatan yang rutin kita lakukan karena ada tujuan yang ingin kita capai.

Rasa jenuh itu memang suatu hal yang manusiawi dan setiap manusia pasti mengalaminya. hanya saja rasa ini tidak bisa kita biarkan berlarut-larut. harus ada ada action yang mesti kita lakukan.

kita perlu bertanya pada diri kita, kenapa kita harus melakukan rutinitas tersebut. apa tujuan kita melakukan itu.  

flashback lagi harapan dan tujuan yang hendak kita gapai ketika kita berhasil secara konsisten melakukan apa yang sudah kita rencanakan.

Setidaknya dengan kita mengingat kembali tujuan kita, kita bisa menyadari bahwa rehat sejenak itu boleh saja.

Namun jangan sampai skip sekali ini saja menjadi suatu kebiasaan baru yang pada akhirnya membuat kita melupakan tujuan kita. Untuk mencapai tujuan itu diperlukan konsistensi dan perjuangan. 

Cerita saya dengan "godaan sekali ini saja"

saya berkaca pada diri saya, seperti yang saya ceritakan diawal bahwa sudah genap sebulan saya tidak menulis. 

Tidak posting tulisan sama sekali selama 4 minggu berturut-turut. begitulah.. saya sudah terjebak didalam godaan sekali ini saja. 

Awalnya saya hanya absen menulis di minggu ke-21, namun hingga minggu ke-25, blog saya sepi dari postingan. 

Saya membuat blog ini 6 bulan yang lalu. Selama 5 bulan, bisa dibilang saya rutin menulis dan posting tulisan. 

Saya menulis memang di waktu weekend, karena di weekend lah saya baru bisa fokus menulis setelah 5 hari sibuk bekerja sebagai pegawai kantoran. 

sejak awal bangun blog ini, saya tidak pernah absen dalam menulis. setiap weekend pasti saya posting 1 atau 2 tulisan. 

Bahkan pernah dalam 1 weekend saya bisa posting 3 tulisan. saking semangatnya, begadang pun saya jabani demi menghasilkan sebuah tulisan. 

walaupun harus begadang, saya tetap lakukan dengan penuh semangat dan passionated. hal ini saya lakukan, karena saya punya tujuan. Menjadi penulis handal dan menjadikan blog saya sebagai referensi bagi working mom blogger lainnya. 

saya punya prinsip tidak apa tidak menulis setiap hari, namun setidaknya 1 kali dalam seminggu,  saya posting tulisan di blog. 

Saya selalu berusaha konsisten untuk menulis seminggu sekali. hal ini saya lakukan dengan semangat apalagi saya juga sudah menjadi anggota komunitas kece para blogger yaitu komunitas 1 Minggu 1 Cerita (1M1C). Semakin menggelora semangat untuk menulisnya. 

namun, hal tersebut seketika terhenti di minggu ke-21. saat itu saya sedang banyak sekali deadline kerjaan kantor, yang jujur menguras emosi dan membuat fisik saya drop. karena selama hari kerja di minggu ke-21 itu, full mengerjakan laporan dan presentasi.  

Hal ini membuat saya jenuh. Jenuh sekali. Namun karena pekerjaan, ya saya harus paksakan diri. mau tidak mau dilakukan.

Kejenuhan dalam pekerjaan ini, membuat saya juga jenuh untuk melakukan hal lainnya, apalagi yang berhubungan dengan menulis dan membuat jurnal.

Boro-boro menulis dan posting tulisan, buka laptop saja rasanya berat banget di weekend itu. Walhasil, weekend ke-21,  hanya saya isi dengan rebahan dan nonton. 
ketika malas ngeblog


pikiran saya saat itu adalah "yaudah deh sekali ini saja, absen dulu nulisnya", "nanti di minggu ke- 21 mulai lagi". 

Rencananya hanya absen menulis di minggu ke-21,  namun hingga minggu ke-25, saya tidak posting tulisan sama sekali. 

Begitulah... saya sudah terjebak dalam godaan sekali ini saja.

menyadari sudah terjebak begini, tidak ada pilihan lain bagi saya, kecuali bangkit dan ingat kembali tujuan saya buat blog.

Selain itu, jangan sampai saya di drop dari keanggotaan komunitas 1M1C. sekali lagi saya absen posting tulisan, saya akan di remove oleh kakak admin dari WAG komunitas ini. tidaaaak!

Bagaimana bangkit dari "Godaan sekali ini saja"?

kita tahu bahwa kita sering terjangkit godaan sekali ini saja, artinya tidak mungkin kita hindari.

Namun perlu diingat,  ini adalah pilihan hidup kita. pilihan yang memiliki konsekuensi. dimana dibutuhkan kesiapan diri kita menghadapi konsekuensi tersebut.

godaan sekali ini saja mirip dengan istilah coba-coba.  Awalnya coba-coba, jadi keterusan lalu menjadi nyaman. nah lhoo.

Kalau coba-coba untuk hal yang baik, itu bagus yaah. kalau coba-coba nya hal negatif dan cenderung merugikan seperti godaan sekali saja ini. Bisa dibayangkan bagaimana akhirnya. 

hadeuuuh jangan sampai deh kita dalam kedaan begitu. lalu gimana dong kalau godaan sekali ini saja muncul. 

Sejujurnya tidak ada teori terkait dengan ini, ya sependek pengetahuan saya yaah. kalau ada yang punya informasi mengenai ini, yuuk kita saling berbagi cerita. 

kalau pengalaman pribadi saya, untuk bisa lepas dari "godaan sekali ini saja", saya lakukan hal-hal berikut:

1. Ingat kembali tujuan saya

Misalnya saya mengingatkan lagi diri saya akan tujuan saya membuat blog. saya baca-baca lagi postingan saya yang dulu-dulu. 

Dengan membaca lagi tulisan saya terdahulu, saya jadi mengingat kembali suasana saya menulis saat itu.

Bagaimana semangatnya saya dalam menulis. flashback masa-masa indah ketika semangat berbagi cerita. 

ingat lagi tujuan yang menjadi dasar kita melakukan sesuatu.  tujuan kita kenapa harus diet, tujuan kita kenapa harus nabung atau tujuan kita mengapa hidup bersih dan sehat. 

Balik lagi apa sih tujuan kita melakukan segala sesuatu itu . Pastikan tujuan itu memang baik dan membaikkan diri kita yaah. 

2. ikuti komunitas atau lingkungan yang positif

saya beruntung sejak awal buat blog saya sudah menjadi member komunitas 1M1C ini. dengan tergabungnya saya di WAG komunitas ini, setiap minggu selalu ada reminder buat saya untuk menulis.

 Apalagi semua membernya aktif "congkak" di group. semakin membuat saya mau tidak mau harus bangkit. ya setidaknya ter"trigger" juga dengan "jangan sampe gue di remove ma kakak admin"...waakakak. Salam congkak!

3. Sadari bahwa kita hanya sedang rehat sejenak, bukan selamanya

kadang kita tidak menyadari bahwa saat ini kita sudah terjerat "godaan sekali ini saja". Sekali saja yang sebenarnya sudah berkali kali. 

Dalam mengatasi hal itu yang perlu kita lakukan adalah buat diri kita selalu keep alert bahwa situasi ini tidak boleh berlarut.

Rehat sejenak boleh saja, tapi namanya sejenak yaa tidak untuk selamanya. rehat sejenak, lalu diikuti dengan action yang berkali lipat guna menutup gap selama kita rehat sejenak itu. 

4. Paksakan diri untuk selalu konsisten

mau tidak mau kita harus lakukan apa yang sudah menjadi rencana kita dengan konsisten. 

Ya inilah namanya perjuangan untuk mencapai tujuan. Jeratan "godaan sekali ini saja" adalah tantangan yang harus kita hadapi dan kita taklukan. 

Jika memang kita tidak ingin konsisten dan tidak suka berjuang, ya tidak usah muluk untuk punya tujuan. 

itulah sedikit cerita dari saya yang sudah sebulan vakum menulis. Semoga kita selalu bisa mengatasi jeratan "Godaan Sekali ini saja".  yuuk ah saling berbagi cerita. kalau ini cerita dari saya... lalu bagaimana cerita mu?

salam,

Emak2 satu anak, member militan kaum rebahan... :D

Sources Pictures:

1. https://www.mentalfloss.com/article/624277/fun-things-to-do-when-you-are-bored
2. https://www.hermanyudiono.com/cara-mengatasi-malas-menulis/





Postingan Lama Beranda

About Me

Foto saya
Annisa Ayu
Saya seorang Ibu Pekerja (Working Mom). Newly Blogger. Apa adanya dan mengalir saja mengikuti kata hati. tidak suka keteraturan yang kaku dan mengikat. Imajinatif.
Lihat profil lengkapku

Arsip Blog

  • ▼  2023 (1)
    • ▼  September (1)
      • Lamborghini di tengah hutan belantara
  • ►  2022 (4)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (1)
  • ►  2021 (4)
    • ►  April (2)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
  • ►  2020 (23)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (3)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (9)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (3)

Berbagi Cerita

Sharing Pengalaman dan Cerita Kehidupan

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Anak Bukan Wujud Obsesi Orang Tua
  • Jeratan "Godaan Sekali ini saja"
  • Tidak semudah itu
  • Pelajaran yang berarti
  • Lamborghini di tengah hutan belantara
  • Cermin Diri
  • Long Distance Marriage
  • Ketika Saya Merasa Insecure
  • UUA: Ujung-ujungnya Alergi
  • Atur Emosi Biar Gak Bikin malu

Categories

  • Beauty 1
  • Blogging 5
  • Kesehatan 1
  • Kuliner 1
  • Motivation 7
  • Parenting 3
  • Personal 9
  • Personal Self Reminder 1
  • Tips 6

Advertisement

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Oddthemes

Copyright © Berbagi Cerita. Designed by OddThemes