Santai Ketika Diomongin Negatif oleh Orang Lain, Bisa?

Disini siapa yang tidak pernah diomongin atau di gunjing orang lain? ada yang sekalipun dalam hidupnya bebas dari penilaian buruk orang lain? atau ada yang tidak pernah di kritik dengan cara yang menyakitkan? 

Sepertinya tidak mungkin ya. karena namanya kita manusia yang masih hidup dan berada ditengah masyarakat yang beragam. omongan dan penilaian buruk orang lain terhadap diri kita itu sangat mungkin terjadi. 

Ini suatu hal yang tidak bisa kita hindari atau kita mute ketika kita tidak ingin mendengarnya. Lah emangnya lagi webinar, mic partisipan di mute dulu biar gak berisik. 

Tips hadapi omongan orang

ada kabar gembira nih bagi kita yang sering jadi bahan omongan orang. Lah kabar gembira apaan? masa diomongin orang jadi kabar gembira? kalau diomonginnya hal yang positif atau kebaikan kita, itu baru kabar gembira namanya. 

Nah kalau yang diomongin keburukan bahkan aib kita sendiri, nanti duluu... itu siih ngajak ribut namanya. Weiits tenang.. jangan keburu emosi dulu, santai....!

memang kalau mendengar omongan negatif dari orang lain baik secara langsung maupun dibelakang kita atau digunjing oleh orang lain, itu gak enak banget. 

Tidak dipungkiri, terkadang hal tersebut membuat kita merasa sedih, bete, uring-uringan bahkan merasa insecure. Perasaan insecure ini  membuat kita mudah curiga, mudah marah alias gak santai dalam menjalani hidup. Apa-apa  itu takut di nilai buruk oleh orang lain. 

Related: Ketika Saya Merasa Insecure

saya menulis ini bukan untuk mengajak menjadi seorang yang anti sosial atau menutup diri dari kehidupan bermasyarakat.  saya hanya mengajak para pembaca untuk lebih memahami bahwa yang namanya hidup di masyarakat, mesti banyak maklum. 

Kenapa mesti banyak maklumnya? karena kalau kita tidak banyak maklum, yang ada malah perasaan insecure tadi merajai diri kita dan membuat kita tidak produktif.

Dalam kehidupan bermasyarakat yang terdiri dari orang-orang dengan beragam karakter dan latar belakang pendidikan yang berbeda. sudah barang tentu akan banyak friksi yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.Termasuk pasti ada saja orang yang tidak suka dengan kita dan pasti ada saja orang yang ngomong buruk tentang diri kita. 

Tidak usah tegang, dibawa santai saja. Daripada kita lelah dengan mulut orang yang kadang gak bertanggung jawab. Lebih baik kita tulis dan warnai hidup kita dengan prestasi dan kebaikan. Pastikan akhir hayat kita pun diakhiri dengan kebaikan dan saling memaafkan. setujuu...?

ingat, kehidupan ini kita yang menjalani dan kita sendiri pula yang akan mempertanggungjawabkannya. Bahagia, nestapa, jatuh dan bangun kita itu tidak dipengaruhi oleh penilaian orang lain. 

Baik atau buruk tindakan kita, yang menilai itu adalah Allah SWT yang maha adil dan maha bijaksana. So tetaplah menjadi orang baik dan selalu berusaha berbuat yang terbaik. 

Related: Tulis dan Akhirlah Kisahmu dengan kebaikan

seperti tadi diawal tulisan, ada kabar gembira bagi kita yang jadi korban atau jadi objek omongan atau pergunjingan orang. Pengen tau? yuk simak tulisan ini sampai selesai yah.

Kabar gembira bagi yang sering jadi objek omongan orang 

tau tidak menjadi objek pergunjingan orang lain itu akan membawa bahagia alias membawa manfaat buat diri kita? Saya juga baru tau hahaha...

Namun yang perlu di ingat, kabar gembira ini untuk orang yang bisa bersabar terhadap gunjingan orang lain alias bisa berfikir logis dalam menganggapi penilaian buruk orang. 

Juga bagi kita yang tidak membalas ngomongin orang ketika kita tahu dibelakang sana orang tersebut bergunjing tentang diri kita.

Tips hadapi omongan orang

kalau kita membalas dengan hal yang sama, berarti kualitas diri kita sama saja dengan orang yang suka ngomongin orang lain alias tukang gosip atau tukang ghibah. Emang mau disamakan begitu? No way...!

Manfaat jika menjadi Objek Penilaian Negatif Orang Lain

buat kita selalu introspeksi diri

Orang yang selalu berfikir dan menilai negatif tentang kita, terkadang dialah orang yang paling jujur melihat kekurangan diri kita. karena setiap gerak gerik kita pasti akan dia lihat terus dan ketika ada yang buruk, pasti dia langsung berkomentar. 

berbahagialah, ternyata ada yang perhatian dengan kita

Dengan kita tau ada orang yang mmebicarakan keburukan kita, membuat kita menjadi lebih bisa memperhatikan perbuatan kita. minimal orang-orang itu bisa menjadi reminder bagi kita. so kita bisa dengan cepat memperbaiki kesalahan . bisa jadi, pada awalnya kita diomongin, namun karena kita senantiasa memperbaiki diri dan tanpa banyak bicara,  orang lain pun juga akan tau kualitas diri kita. 

Membuat kita bersemangat untuk memperbaiki diri

pasti ada rasa dalam diri kita untuk bisa membuktikan bahwa omongan orang-orang itu salah. bukan menjadikan ini pemicu stress kita, ubah lah menjadi motivasi bagi diri kita untuk berbuat yang terbaik. 

bukan kah segala sesuatu itu terjadi karena Allah SWT menghendaki ada kebaikan buat kita. bisa jadi para tukang gosip itu adalah jalan Allah bagi kita untuk termotivasi dalam memperbaiki diri. tiada keburukan yang terjadi, kecuali ada kebaikan didalamnya.  

Semakin menambah pahala dan catatan amal kita

salah satu kerugian orang bergosip atau berghibah selain menghabiskan waktu produktifnya adalah juga bisa mengurangi pahala atau catatan amal kebaikan dirinya. Pahalanya itu mengalir ke orang yang dia omongin. Naah kan... lumayan nih buat kita yang ibadahnya standar saja, tapi mampu bersabar dan tidak membalas omongan orang lain. Dapat pahala tambahan. Gratis loh!

nah lumayan senang kan... ternyata diomongin buruk dan dinilai negatif oleh orang lain itu bukan msalah besar. ya enggak? justru malah peluang kita untuk menjadi orang yang lebih baik.

Bagaimana bisa santai ketika diomongin orang?

iya siih sudah tau ada manfaat yang bisa kita ambil. Namun yang namanya manusia kadang ketika hal gak mengenakkan ini terjadi, kok segala manfaat yang diutarakan diatas tadi seperti tidak terpikirkan. Pasti ada rasa pengen marah, pengen membalas dan pada akhirnya hidup terasa berat dan gak santai. 

Manusiawi lho perasaan tersebut. Cuman gini yaa, santai atau tidak santai kita menanggapinya.. toh, perkataan dan penilaian buruk orang lain itu sudah terjadi dan sudah tersebar.

Sulit bagi kita untuk meminta orang yang mendengar cerita buruk tentang kita itu, untuk tidak berfikir negatif terhadap diri kita. 

ibarat sebuah rekaman, rekamannya ini sudah tersebar. jadi walaupun mau kita edit dan kita hapuskan, berita tentang rekaman itu sudah diketahui banyak orang dan sulit untuk dihapus beritanya.  

Tips hadapi omongan orang

daripada kita marah-marah dan uring-uringan,  lebih baik kita buat relax pikiran kita dan mulailah berfikir jernih untuk menghadapi kondisi yang tidak mengenakan ini. Setuju...? kalau setuju yuuk cus kita lanjutkan!

so bagaimana kita bisa santai dalam menghadapi omongan orang:

1. lakukan Introspeksi diri

tidak ada yang lebih baik dalam menganggapi omongan negatif orang lain selain dari melakukan introspeksi diri. manusia itu tempat salah dan dosa, jadi memang sudah seharusnya kita lakukan introspeksi diri.

2. Tabayun atau klarifikasi dengan orang yang bersangkutan

jika memungkinkan, kita bisa lakukan cross check atau klarifikasi kepada yang bersangkutan. klarifikasi disini bukan dalam artian kita melabrak ya. Tetap caranya dengan dewasa dan cara baik-baik. Ketika kita mampu menegaskan point of view kita terhadap orang lain (dengan cara yang elegan, namun tegas), kadang orang lain itu jadi paham bahwa apa yang dilakukannya itu telah mengganggu kita dan berfikir dua kali jika ingin melakukan hal yang sama lagi.  

ini kalau memungkinkan yaa, kalau tidak memungkinkan tidak perlu dilakukan. lihat-lihat orangnya juga. Kalau malah nanti menimbulkan permasalahan baru, lebih baik tinggalkan dan lupakan saja. waktu kita sangat berharga untuk hal lain yang lebih bermanfaat. 

3. Fokus pada hal lain yang lebih bermanfaat dan memberikan efek positif bagi kita

Fokuslah pada hal-hal yang membawa manfaat bagi kita, lingkungan atau orang-orang yang menjadi toxic baiknya kita tinggalkan saja. tidak perlu digubris. terkadang orang membicarakan kita itu hanya ingin cari perhatian dan ingin ditanggapi. Kalau kita tersulut dan menjadi emosi, mereka akan senang. Namun jika  kita menanggapi dengan santai dan biasa saja, mereka juga akan lelah sendiri.

4. Silaturahim dan sharing dengan orang-orang yang mencintai kita

perbanyaklah silaturahim dengan siapapun terutama pada keluarga dan orang-orang yang mencintai kita. mereka lah support system kita yang akan selalu mendukung dan menerima kekurangan dan kelebihan kita dengan tulus.  jadi energi positif buat kita akan selalu ada dari orang-orang terdekat kita tersebut. selain energi positif bisa jadi akan ada solusi terhadap permasalahan kita.

5. Lakukan hal-hal yang membuat kita relax dan happy

misal dengan berolah raga, melakukan kegiatan bersama komunitas yang sesuai passion kita atau hal lainnya yang dapat memberikan energi positif dan positive mindset bagi kita. 

pemicu stres alias gak santai karena omongan dan penilaian buruk orang lain itu juga diperparah dengan ketiadaan balancing energi dalam diri kita. jadi kita hanya menyerap energi negatif dari omongan orang lain tersebut, namun kita tidak mencoba mencari balancing energi positif bagi diri kita.   

6. Konsisten berbuat baik dan serahkan segalanya ke Allah SWT

berbuat baiklah secara konsisten dan tulus. ketulusan dan konsistensi dalam berbuat baik, akan memberikan dampak positif bagi kita. minimal, orang lain akan melihat bahwa omongan negatif terhadap diri kita itu tidak benar dan lama kelamaan omongan negatif itu akan hilang dengan sendirinya. Bungkam mereka dengan ketulusan dan kebaikanmu. 

akhirnya semua itu kembali lagi kepada diri kita. kita mau terpuruk karena omongan orang atau kita mau bangkit dan segera raih kebahagiaan dan kesuksean kita sendiri. Pilihannya ada didalam dirimu.

Jadi... santai ketika diomongin negatif oleh orang lain, bisa? bisa dong....!

semoga bermanfaat 😃


Referensi Image:

1. Orang bahagia (Photo by Miguel Constantin) via https://unsplash.com

2. Photo by Priscilla Du Preez via https://unsplash.com

3. https://www.fimela.com/lifestyle-relationship/read/3512667/bersikap-cuek-ternyata-bisa-bikin-hidup-kita-lebih-bahagia#



3 komentar

  1. Aku, kata temen-temen perempuan di kampus, sering jadi bahan gunjingan di kalangan mereka. Ketika aku tanya, "emang ngomongin apaan?" Mereka bilang rahasia haaha

    Tapii, biarin deh aku ga peduli. Siapa tau dosaku berkurang jadi bahan gunjingan :D

    BalasHapus
  2. Aku termasuk cuek sih orangnya mba :D. Ada beberapa kali aku tau sdg diomongin orang2, biasanya yg bilang temen Deket. Krn aku memang tipe yg cueeeek bgt dengan orang2 yg aku ga kenal Deket. Mau ghibah, silahkan puas2in aja :D. Malah kalo temenku udh cerita, aku LBH srg ngakak denger apa yg mereka ghibahin. Ga usahlah buktiin kalo itu ga bener. Toh kita ga punya kewajiban itu. Buatku yg ptg sahabat dan kluarga tau aku ga seperti itu :D.

    Tp kalo diomonginnya dr kluarga sendiri ato temen Deket, aku pasti dooong bakal dengerin :). Beda lah kalo mereka. Krn aku tau feedback dr mereka pasti demi kebaikanku :)

    BalasHapus
  3. sama kayak mbak fanny, aku juga orang yang cuek
    anggap aja kalau kita diomongin, berarti ada yang perhatian hehehe, mayan juga kan mbak

    BalasHapus